Mohon tunggu...
Hidayatin Nur Wakhidha
Hidayatin Nur Wakhidha Mohon Tunggu... Guru - Guru Kimia Industri SMKN 1 Kalitengah

Berbagi praktik baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa XII Kimia Industri SMK Negeri 1 Kalitengah Berbantuan Media Canva

18 Maret 2023   21:02 Diperbarui: 18 Maret 2023   21:54 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No.20 tahun 2003 adalah usaha sadar, terencana untuk mewujudkan suasana belajar, proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan sipiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Indikator keaktifan belajar menurut (Sudjana, 2016: 61) dapat dilihat dari beberapa hal yaitu: (1) Ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung siswa turut serta melaksanakan tugas belajarnya, (2) Siswa mau terlibat dalam pemecahan masalah dalam kegiatan pembelajaran, (3) Siswa mau bertanya kepada teman atau kepada guru apabila tidak memahami materi atau menemui kesulitan, (4) Siswa mau berusaha mencari informasi yang dapat diperlukan untuk pemecahan persoalan yang sedang dihadapinya, (5) Siswa melakukan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru, (6) Siswa mampu menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya, (7) Siswa belatih memecahkan soal atau masalah, dan (7) Siswa memiliki kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.

Berdasarkan hasil observasi permasalahan yang dijumpai di SMK Negeri 1 Kalitengah pada pembelajaran Proses Industri Kimia (PIK) Kelas XII KIN yakni: (1) Kurang aktifnya siswa dalam kegiatan pembelajaran, (2) Siswa bosan dengan pembelajaran yang berlangsung (media pembelajaran yang kurang bervariatif), (3) Siswa kurang memberi respon terhadap pertanyaan yang diajukan guru, (4) Siswa belum memahami secara maksimal materi yang disampaikan, dan (5) Kurangnya penerapan model pembelajaran yang cocok untuk karakteristik siswa, (6) Pada proses pembelajaran di kelas, guru sudah menggunakan media pembelajaran seperti media gambar, buku, dan beberapa benda di dalam kelas, namun media yang ada belum membuat siswa termotivasi sehingga keaktifan dalam pembelajaran masih rendah. Menurut Rahmatullah dkk..2020.,menegaskan bahwa hal-hal seperti menganalisis, mendesain, mengevaluasi, mengembangkan dan mengimplementasikan materi pembelajaran pada proses pembelajaran sangat diperlukan adanya pemanfaatan teknologi.

Salah satu dari banyaknya media pembelajaran yang menarik dengan berbagai macam ilustrasinya adalah media pembelajaran canva. Canva adalah salah satu aplikasi desain online yang menyediakan berbagai macam templates atau tools design untuk dimanfaatkan dalam membuat media pembelajaran (Rahmatullah, dkk. 2020). Templates yang tersedia seperti presentasi, pamflet, resume, sosial media, brosur, poster, video, dan lainnya. Menurut Masitoh (2021) beberapa kelebihan dari media pembelajaran canva, seperti: media pembelajaran canva tidak hanya dapat digunakan oleh guru, namun siapapun dapat menggunakannya secara umum dan gratis. Guru dapat mendesain media pembelajaran secara cepat, menarik, dan inovatif. Dalam mendesain media ini, beberapa templates dapat digunakan secara online dan gratis. Penggunaan media dapat diakses  pada android maupun iPhone, jadi tidak hanya pada laptop saja. Terdapat fitur save otomatis secara online.

Capaian pembelajaran pada materi polimer dan plastik pada mata pelajaran Proses Industri Kimia (PIK) pada kelas XII Kimia Industri di SMK Negeri 1 Kalitengah sangat relevan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) karena pembelajaran berbasis proyek bermakna, terpadu, dan aktif. Siswa belajar dengan terlibat dalam proyek dunia nyata pada setiap aspek perubahan pengalaman mereka.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka saya akan melaksanakan aksi dengan judul "Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran Project Based Learning Berbantu Media Canva Materi Polimer dan Plastik Kelas XII Kimia Industri SMK Negeri 1 Kalitengah".

Dalam mencapai tujuan pastinya memiliki tantangan. Tantangan yang saya alami diantaranya:

  • Guru belum terbiasa menggunakan media canva sesuai dengan sintaks model-model pembelajaran
  • Siswa belum terbiasa dibelajarkan menggunakan media canva sehingga masih memerlukan bimbingan dalam mengoperasikannya.
  • Siswa yang lebih pintar biasanya mendominasi, sehingga diperlukan aturan yang dibuat bersama agar siswa dapat saling mewarnai proses belajar
  • Kondisi emosional siswa yang sedang dalam kondisi stress dan suasana  lingkungan belajar yang tidak kondusif akan membuat siswa merasa jenuh. Beban pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa yang sangat banyak dapat menyebabkan siswa mengantuk sehingga menyebabkan konsentrasi belajar siswa akan berkurang.
  • Wifi dan paket data siswa kurang memadahi sehingga ketika internet tidak berjalan para siswa menjadi tidak fokus dan berkonsentrasi.

Untuk menyelesaikan permasalahan pengalaman belajar siswa yang kurang aktif digunakan media pembelajaran canva. Pemilihan solusi digunakan media pembelajaran canva menjadikan proses kegiatan belajar-mengajar akan mengalami peningkatan aktivitas baik siswa maupun guru.

Strategi dan Proses yang dilakukan menggunakan pendekatan TPACK- Santifik dengan model  Projec Based Learning (PjBL), metode diskusi dan tanya jawab, dengan media yang digunakan canva.

Faktor keberhasilan pada praktik pembelajaran inovatif mengatasi masalah keaktifan siswa menggunakan media pembelajaran canva sangat ditentukan oleh penguasaan guru pada media canva sehingga dapat membuat pembelajaran siswa lebih aktif dan menyenangkan. Penggunanaan media yang menarik dan menyenangkan dapat menumbuhkan cara berpikir kritis pada siswa. Sehingga berdampak pada penilaian kompetensi pengetahuan atau kognitif yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian atau penguasaan siswa dalam aspek pengetahuan yang meliputi ingatan atau hafalan, pemahaman, penerapan atau aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Pada kegiatan awal diisi dengan memberikan soal pretes kepada siswa untuk mengetahui kondisi awal kategori hasil belajar siswa dan target pencapaian pada masing-masing aksi sebelum diterapkannya media pembelajaran berbasis aplikasi Canva pada proses pembelajaran.

Berdasarkan data hasil observasi awal siswa masih banyak siswa yang berada pada kategori rendah sehingga belum dapat memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan yaitu 76.

Berdasarkan data pretest masih terdapat siswa yang belum tuntas  KKM. Hal ini selain disebabkan:

  • Siswa kurang aktif dalam pembelajaran di kelas. Keaktifan belajar siswa sangatlah penting dan memiliki peran yang dominan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Dengan adanya keaktifan siswa yang tinggi, maka  ilmu  yang  dipelajari  akan  mudah masuk  dan  dapat dipahami dengan mudah oleh siswa, berjalan  dengan kondusif serta  tingkat  ketercapaian  tujuan pendidikan akan  lebih  meningkat  sehingga mudah  untuk tercapai.  Namun kondisi siswa kelas XII Kimia Industri saat kegiatan belajar mengajar dengan hanya  pemberian  tugas sehingga mengalami  kejenuhan  dan  kurangnya  keaktifan  serta  semangat untuk belajar.
  • Siswa kurang aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Karakteristik siswa masih senang bergurau dan menggantungkan jawaban kepada teman yang lebih mampu  daripada belajar secara serius. Untuk itu guru harus  mampu  memberikan  kegiatan  pembelajaran  yang  dapat  menjadikan  siswa  untuk tertarik  ikut  dalam setiap  kegiatan  dalam  pembelajaran  di  kelas.  Hal  itu  akan berdampak pada banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM. 
  • Dengan terjadinya kondisi  siswa  semacam  itu  terlihat  bahwa  kegiatan  pembelajaran  yang  dilakukan  kurang efekif.  Hal  itu akan  menjadikan  kegiatan  pembelajaran  yang  kurang  kondusif  sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan guru sulit untuk tercapai secara maksimal.
  • Belum memanfaatkan model pembelajaran inovatif dalam kegiatan pembelajaran.   Belum menerapkan model pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik anak dan materi yang akan diajarkan sehingga pembelajaran kurang efektif. Kegiatan pembelajaran  akan menjadi  lebih  efektif jika  siswa  dapat  mencari  tahu  dan  menemukan  sendiri  materi  atau  ilmu  yang akan dipelajarinya  sehingga  kegiatan  pembelajaran  akan  lebih  bermakna  bagi  siswa  dan  ilmu yang didapat akan mudah dipahami siswa.

Kurangnya    pemanfaatan    sumber    belajar    sebagai    media    pembelajaran    yang sesuai perkembangan  teknologi  dalam  hal  ini dapat  menjadi  alat  pembelajaran  atau  media pembelajaran untuk membantu guru dalam menyampaikan materi serta bermanfaat bagi siswa  agar  lebih  mudah  dalam  memahami  materi  yang  dipelajari.  Media  pembelajaran yang  digunakan  harus  dapat  menarik  siswa  untuk  menggunakannya  serta  mudah  dalam pengaplikasiannya.  Penggunaan  media  pembelajaran  dapat menjadikan  siswa  lebih  aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa. Kegiatan dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan media pembelajaran "canva" dalam kegiatan pembelajaran. Media yang digunakan memberikan kemudahan untuk memahami materi dalam kegiatan pembelajaran dan digunakan oleh siswa agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran.

Dalam hal ini guru memiliki peran untuk membantu siswa  dalam memahami  setiap kegiatan yang dilakukan oleh siswa tetap sesuai dengan rencana yang sudah dibuat oleh guru. Berdasarkan faktor-faktor penghambat pembelajaran yang ditemukan di kelas maka peneliti merencakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dengan prosedur penelitian yang dilakukan menggunakan 1 aksi dalam 2 pertemuan yaitu pertemuan I dilanjutkan dengan pertemuan II. Untuk aksi ini menggunakan model pembelajaran PjBL dengan bantuan media canva.

Kondisi awal dalam pembelajaran guru belum menggunakan model pembelajaran tertentu. Pada pertemuan I dan II, guru sudah melaksanakan tindakan dengan  sudah  menggunakan  model  pembelajaran PjBl berbantu canva.  Berdasarkan observasi  dan pengamatan  teman  sejawat  yang  menjadi  observersor  menunjukakan  adanya  peningkatan baik dalam kegiatan pembelajaran maupun hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari aktifitas kegiatan  belajar mengajar  yang  terlihat  dari  awal, pertemuan I dan II berkaitan  dengan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran.

Berdsarkan hasil observasi dengan mewawancarai di awal kegiatan pembelajaran masih banyak siswa yang lebih memilih untuk bermain sendiri dan bercanda gurausaat pembelajaran. Namun setelah dilakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning berbantu canva siswa lebih aktif untuk ikut terlibat dalam kegiatan pembelajaran di kelas bersama guru. Hal itu ditunjukkan dengan semakin aktif siswa mendesai project yang akan dihasilkan. Penggunaan media menjadikan banyak siswa untuk  tertarik  dan  terlibat  dalam  kegiatan  pembelajaran.

Dari hasil aksi dapat dilihat  bahwa  nilai  terendah  sudah  mengalami peningkatan dari pertemuan awal, pertemuan I, dan pertemuan II nilai 45 menjadi 72 dan 75. Nilai tertinggi naik dari 80 menjadi 86 dan 90. Nilai rata-rata kelas juga mengalami peningkatan sebesar dari 73 menjadi 81 dan 85. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran project based learning dengan bantuan media pembelajaran canva dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII KIN.

Dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran Project Based Learning berbantu media canva pada materi polimer dan plastik dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XII Kimia Industri SMK Negeri 1 Kalitengah.

Daftar Pustaka

Sudjana, Sudjana. "Implikasi Perlindungan Indikasi Geografis Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Terhadap Pengembangan Ekonomi Lokal." Veritas et Justitia 4.1 (2018): 30-58. 

Rahmatullah, Inanna, & Ampa, A. T. (2020). Media Pembelajaran Audio Visual Berbasis Aplikasi Canva. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, 12(2), 317--327. www.canva.com.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun