"Terserah, asalkan jangan lupakan nafkah sebagai kepala keluarga," sindirnya.
"Ha...nafkah? Perlu diketahui, perjalanan ini untuk mendapat surga, surga untuk kalian. Intinya tak ada lagi nafkah," tandasnya sambil melangkahi pekarangan rumah.
Mendengar penegasan itu, Jubaeda yang sedang menggarap tanah langsung membuang cangkul. Kesedihan menerpa jiwanya, sungguh perih di dada, hubungan yang dipertahankan selama ini hancur berkeping-keping.
Masih tegap menanggung derita. Sebelum lelaki menghilang dari pelupuk mata, Jubaeda mencari kelemahan untuk menahan kepergiannya. "Oke baik. Silahkan pergi mencari surga. Tetapi surga (yang di bawah ini...) akan kuberikan pada lelaki lain," teriaknya.
Walau jumawa melangkah, Malik mendengar jelas teriakkan itu. Kaki terasa berat, pakaian dilempar, dan langsung berlari memeluk istrinya.
Ambon, 2023
ABANG_P
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H