Mohon tunggu...
Hidayat Tutupoho
Hidayat Tutupoho Mohon Tunggu... Freelancer - PENGANGGURAN BANYAK ACARA

Bola Gitar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tragedi Mencari Surga

24 Januari 2024   13:20 Diperbarui: 24 Januari 2024   13:35 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Terserah, asalkan jangan lupakan nafkah sebagai kepala keluarga," sindirnya.

"Ha...nafkah? Perlu diketahui, perjalanan ini untuk mendapat surga, surga untuk kalian. Intinya tak ada lagi nafkah," tandasnya sambil melangkahi pekarangan rumah.

Mendengar penegasan itu, Jubaeda yang sedang menggarap tanah langsung membuang cangkul. Kesedihan menerpa jiwanya, sungguh perih di dada, hubungan yang dipertahankan selama ini hancur berkeping-keping.

Masih tegap menanggung derita. Sebelum lelaki menghilang dari pelupuk mata, Jubaeda mencari kelemahan untuk menahan kepergiannya. "Oke baik. Silahkan pergi mencari surga. Tetapi surga (yang di bawah ini...) akan kuberikan pada lelaki lain," teriaknya.

Walau jumawa melangkah, Malik mendengar jelas teriakkan itu. Kaki terasa berat, pakaian dilempar, dan langsung berlari memeluk istrinya.

Ambon, 2023

ABANG_P

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun