Motif dan warna batik Betawi memang lain dari batik yang lain. Warna yang cerah ceria mendominasi motif batik Betawi. Begitu pula dengan motif yang tidak jauh dari ikon Betawi, yaitu ondel-ondel dan Monas. Untuk motif lain, ibu Laela juga membuat motif flora seperti uribang (kembang sepatu), bunga pihong (daun pacar), semanggi, jali-jali, dan tapak dara.
Khusus motif, ibu Laela bahkan sengaja membuat desain motif Betawi ondel-ondel Maudy yang terlihat lebih manis dan girly. Motif tersebut dibuat dari nama seorang artis dan public figur sekaligus None Betawi, Maudy Koesnaedi yang ingin ondel-ondelnya lebih sweet dan tidak menyeramkan.
Dari yang semula hanya mendapatkan beberapa pesanan saja, kini ibu Laela dan Batik Betawi Terogongnya mulai dikenal, bahkan hingga dipesan oleh turis mancanegara seperti Jepang, Korea.Â
Selain menerima pesanan, Batik Betawi Terogong juga menerima pelatihan membatik. Mulai dari anak-anak hingga dewasa dengan minimal jumlahnya 30 anak.
Ibu Laela mengatakan sekarang ini perajin batik yang berada di Batik Betawi Terogong berjumlah sekitar 15 orang yang merupakan warga di sekitar Batik Betawi Terogong. Ibu Laela ingin ibu-ibu di sekitarnya dapat produktif dan ikut membantu perekonomian keluarga.
Tidak mudah untuk menjadi pembatik, dibutuhkan ketelitian, keuletan dan kesabaran. Bisa dibayangkan proses yang harus dilakukan untuk menjadikan sehelai kain batik. Mulai dari melukis motif di kain, melukiskan dengan malam (lilin khusus batik),hingga pewarnaan dan pembilasan.
Saya dan rekan Ladiesiana yang lain merasa antusias sekali mendapat tawaran praktek langsung membatik ini. Ternyata untuk memegang cantingnya saja ada teknik khusus supaya cairan malam tidak menetes kemana-mana.