Mohon tunggu...
Endru Lazuardi
Endru Lazuardi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Good Company Bad Stock: SSIA

20 Desember 2017   23:59 Diperbarui: 21 Desember 2017   00:36 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

6.20%

6.00%

5.56%

5.02%

4.79%

5.00%

5.06%

Berdasarkan tabel diatas dapat terlihat perlambatan pertumbuhan produk domestik bruto yang cukup signifikan pada tahun sejak tahun 2012 sampai tahun 2015 jika dibandingkan dengan tahun 2011, setelahnya baru perlahan terjadi percepatan atau peningkatan pertumbuhan dari PDB Indonesia. Terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan perlambatan tersebu terjadi. Kondisi politik dalam negeri misalnya, kondisi politik yang tidak stabil karena mendekati masa pemelihan presiden yang baru bisa menjadi salah satu penyebab hal ini. 

Dilain pihak, apabila melihat melalui pandangan global, setelah mengalami rebound dari resesi global yang besar (2007-2009), laju pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia menurun pada periode 2010-2014. Namun demikian percepatan PDB di Indonesia pada tahun 2016 mengindikasikan ekonomi dan kestabilan dalam negeri maupun luar negeri indonesia menjadi semakin membaik dimana Indonesia memiliki kekuatan konsumen yang mendorong perekonomian dan telah secara signifikan memicu pertumbuhan investasi domestik dan asing sejak 2010. 

Selain itu tingkat suku bunga juga sedang tinggi saat mengalami perlambatan, Tingkat suku bunga yang tinggi membatasi pertumbuhan kredit dan karenanya mengurangi pertumbuhan ekonomi. Sejak pertengahan tahun 2013, bank sentral Indonesia (Bank Indonesia) meningkatkan suku bunga acuannya (BI rate) dari level terendah dalam sejarah pada 5,75% kemudian secara bertahap, namun agresif, naik menjadi 7,75% di akhir 2014.

Analisis Industri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun