Iran adalah bangsa yang memiliki sejarah panjang dan memiliki banyak tokoh yang terkenal di dunia. Tidak salah jika di depan gedung PBB dibangun patung empat tokoh Iran. Keberadaan mereka menjadi pondasi kemajuan sains yang dimiliki barat hari ini.Â
Pada abad pertengahan tokoh-tokoh dari Iran mewarnai peradabad pada zamannya, sedangkan Eropa yang pada zaman modern mencapai puncak peradaban ternyata memiliki sejarah yang gelap pada abad pertengahan.
Di Iran sebagian tokoh-tokoh Iran yang terkenal abad pertengahan masih tetap dikenang. Salah satu cara Iran mengenangnya adalah dengan membangun makam mereka seunik mungkin.
Makam-makam yang dibangun menjadi tempat wisata. Sekeliling makam dibangun taman yang asri sebagai tempat masyarakat Iran bersantai bersama keluarga. Bahkan untuk mengunjunginya harus membeli tiket masuk.
Sebenarnya cara mereka mengenang para tokoh tidak hanya dengan membangun makam mereka. Peninggalan karya para tokoh masih tetap di pelajari.Â
Seperti misalnya buku Ibnu Sina yang masih dipelajari diperguruan tinggi. Terkhusus buku filsafatnya. Pada hari tertentu dalam setiap tahun juga ada festival dan konfrensi khusus menggali dan meneliti pemikiran para tokoh. Misalnya saja festival Ibnu Sina.
Patung-patung para tokoh juga dapat kita temukan di taman-taman kota. Patung-patung tersebut menjadi penghias keindahan taman. Dengan begitu para tokoh akan selalu ada bersama dengan masyarakat.
Cara unik Iran menghargai tokoh-tokoh yang telah mengharumkan bangsanya layak menjadi inspirasi. Hal ini akan membuat generasi berikutnya tidak kehilangan jejek para pendahulunya. Semangat para tokoh akan tetap hidup.
Jika ada kesempatan mengunjungi Iran maka tidak salah untuk pergi mengunjungi makam-makam tersebut. Makam-makan tersebut dibangun unik sesuai dengan budaya khas Persia.
Makam Ibnu Sina di Hamedan
Ibnu sina adalah seorang dokter, ostronom, filosof, logika, penyair dan ilmu-ilmu lainnya yang hidup dari tahun 980-1037. Beliau menulis ratusan karya tulis. Buku Syafa dan Qanun adalah buku yang paling terkenal.Â
Pandangan filsafatnya menjadi rujukan para filosof timur dan barat seperti Mulla Sadra dan Rene Descartes. Walaupun begitu, Al Ghazali dan Fakhrur Razi tercatat sebagai tokoh yang mengkiritik Ibnu Sina.
Makam Ibnu Sina terletak tepat di tengah kota Hamedan. Saat Ini telah tercatat sebagai peninggalan nasional. Makam Ibnu Sina dibangun dengan 12 tiang dengan kubah zaman Qabus zaman hidupnya. Sedangkan 12 tiang melambangkan 12 pemikiran Ibnu Sina.
Makam Umar Khayyam di Neisyabur
Umar Khayyam seorang matematikawan, astronom, filosof, dan penyair yang hidup dari tahun 1048-1131. Umar Khayyam lahir dan dimakamkan di Neisyabur.Â
Sebagai seorang matematikawan, umar Khayyam terkenal dengan teori persamaan kubik dan sebagai seorang ostronom yang mengukur waktu satu tahun sebagai 365,24219858156 hari dengan akurat.
Makamnya dirancang oleh arsitek Iran yang bernama Husyang Saihun yang terinspirasi dari keahlian Umar Khayyam sebagai matematikawan, astronom, dan penyair. Makamnya berbentuk tenda karena khayyam terlahir dari keluarga pembuat tenda. Makamnya juga dikelilingi taman yang rimbun. Setiap tahun di adakan festival mengenang Umar Khayyam di makamnya.
Makam Firdausi di Tus
Abul Qasim Firdausi Tusi yang hidup tahun 940-1020. Seorang penulis puisi yang paling besar dalam sejarah literasi dunia. Penyair yang menulis dalam Bahasa Persia itu menulis sendiri buku yang berjudul Shahnameh.Â
Shahnameh adalah wiracerita yang berbentuk puisi mitologi Persia tentang seorang raja sebelum masuknya Islam di negeri Persia. Kitab itu berisi lebih dari 50.000 bait, menjadi kebanggaan bangsa Persia.
Makam Firdausi di bangun di kota Tus, sekitar 20 km dari kota mashhad propinsi Khurasan Razawi.
Bangunan pada makam ini dibangun menyerupai makam raja Koresh Agung. Bangunan ini juga di kelilingi oleh taman yang asri dan museum yang berkenaan dengan Firdaus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H