Mohon tunggu...
Hafiz Hasibuan
Hafiz Hasibuan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Filsafat Islam

Tinggal di Iran sambil studi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ayatullah Khamenei Membanggakan Soekarno Saat Bertemu Presiden Megawati

22 September 2020   02:00 Diperbarui: 22 September 2020   02:14 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena Revolusi Iran tidak ada bedanya dengan kegigihan rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya menghadapi serangan agresi militer. Keberhasilan Iran juga karena kegigihan rakyatnya untuk menyukseskan revolusi yang dipimpin Imam Khomeini.

Ir. Soekarno mebuat Imam Khomeini yakin jika berjuang melawan kekuatan adi daya itu mungkin, sehingga membuat Imam Khomeini terus menerus mengkampanyekan revolusi walau diasingkan ke luar negeri. Ayatullah Khamenei pelanjut Imam Khomeini juga melihat Ir. Soekarno seperti seperti Imam Khomeini memandang Ir. Soekarno.

Memiliki Menejemen Kepemimpinan
Bukan saja semangat berjuang Ir. Soekarno yang membuat para pemimpin Iran menginspirasikannya. Tetapi konsep kepemimpinan yang luar biasa yang telah dipraktikkan Ir. Seokarno sebagai seorang pemimpin. Ir. Soekarno memberi mandat kepemimpinan kepada yang lain jika dia sebagai pemimpin tertangkap, sehingga perjuangan akan tetap berlanjut dengan atau tanpa Ir. Soekarno.

Kejadian itu telah terbukti disaat Ir. Pasukan Belanda menangkap Ir. Soekarno dan ibu kota negara Yogyakarta jatuh pada saat agresi militer ll. Para pejuang taat kepada pimpinan Syafruddin Prawiranegara yang dimandatkan Ir. Soekarno di bawah Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) hingga akhirnya Republik Indonesia benar-benar diakui dunia.

Begitulah yang di inginkan Imam Khomeini. Kepemimpinan Imam Khomeini akan tetap berlanjut dengan atau tanpa Imam Khomeini. Imam Khomeini menyiapkan sistem akan keberlanjutan kepemimpinan jika tidak ada dirinya.

Memiliki Ideologi Tidak Timur Dan Tidak Barat

Indonesia dan beberapa negara Asia Afrika sebagaimana yang disampaikan oleh ayatullah Khamenei sebagai pemrakarsa pemersatu negara-negara Asia Afrika. Tidak hanya di situ, gerakan ini menjadi gerakan nonblok yang tidak timur dan tidak barat. Ir soekarno tegas terhadap perlawanan kepada para penjajah dan negara-negara adi daya saat itu.

Setelah Revolusi Iran yang dipimpin Ayatullah Khomeini juga mengadopsi ide tidak timur dan tidak barat dalam kebijakan politik luar negeri Republik Islam Iran. Setelah runtuhnya Uni Soviet sebagai pemimpin blok timur, Iran tetap masih menjaga jarak dengan blok barat, terutama Amerika serikat sebagai pemenang perang dingin atas blok timur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun