Ayatullah Khamenei menyampaikan kebesaran Ir. Soekarno di saat melakukan pertemuan dengan Megawati Soekarno Putri saat menjabat presiden republik Indonesia.
Ayatullah Khamenei mengenang usaha Ir. Soekarno dalam menyatukan negara-negara Asia dan Afrika menghadapi pengaruh dua kutub dunia saat itu. Alasan yang paling penting adalah negara-negara Asia Afrika duduk bersama dan membentuk Gerakan Non-Blok.
Satu lagi yang menjadi kebanggaan saya adalah adalah keberadaan pribadi yang membanggakan diakui oleh pemimpin negara lain. Pertemuan antara Ayatullah Khamenei dan Megawati terjadi pada tanggal 23 januari 2004 di Tehran.
Selama di Iran saya juga pernah mendengar ceramah Ayatullah Khamenei yang membanggakan sosok seorang Ir. Soekarno. Bukan hanya Ayatullah Khamenei, tetapi Ayatullah Imam Khomeini juga pernah menyebut sosok Ir. Soekarno dalam buku Wilayatul Fakih. Berbeda dengan tulisan saya sebelumnya, kali ini saya akan menuliskan tentang para pemimpin Iran yang mengadopsi pemikiran tokoh Indonesia.
Saya akan mengulas sedikit sisi yang menjadi inspirasi para pemimpin Iran terhadap Ir. Soekarno.
Seorang Pejuang
Dipertengahan abad ke-20 dunia Islam seolah kehilangan sosok yang benar-benar berjuang melawan penjajahan. Ir. Soekarno yang memimpin kemerdekaan Indonesia adalah seorang muslim yang muncul ketengah permukaan dunia.
Ir. Soekarno berhasil memimpin revolusi kemerdekaan Indonesia walau mendapat perlawanan dari negara sekutu pemenang perang dunia kedua. Bukan saja di Indonesia, Ir soekarno telah menjadi wahana kemerdekaan bangsa-bangsa yang terjajah.
Republik Islam Iran saat itu masih belum ada. Revolusi Islam Iran mencapai kemenangannya pada tahun 1978. Kemenangan Revolusi Islam Iran juga terinspirasi dari kemenangan Indonesia yang dipimpin Ir. Soekarno.Â
Karena Revolusi Iran tidak ada bedanya dengan kegigihan rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya menghadapi serangan agresi militer. Keberhasilan Iran juga karena kegigihan rakyatnya untuk menyukseskan revolusi yang dipimpin Imam Khomeini.
Ir. Soekarno mebuat Imam Khomeini yakin jika berjuang melawan kekuatan adi daya itu mungkin, sehingga membuat Imam Khomeini terus menerus mengkampanyekan revolusi walau diasingkan ke luar negeri. Ayatullah Khamenei pelanjut Imam Khomeini juga melihat Ir. Soekarno seperti seperti Imam Khomeini memandang Ir. Soekarno.
Memiliki Menejemen Kepemimpinan
Bukan saja semangat berjuang Ir. Soekarno yang membuat para pemimpin Iran menginspirasikannya. Tetapi konsep kepemimpinan yang luar biasa yang telah dipraktikkan Ir. Seokarno sebagai seorang pemimpin. Ir. Soekarno memberi mandat kepemimpinan kepada yang lain jika dia sebagai pemimpin tertangkap, sehingga perjuangan akan tetap berlanjut dengan atau tanpa Ir. Soekarno.
Kejadian itu telah terbukti disaat Ir. Pasukan Belanda menangkap Ir. Soekarno dan ibu kota negara Yogyakarta jatuh pada saat agresi militer ll. Para pejuang taat kepada pimpinan Syafruddin Prawiranegara yang dimandatkan Ir. Soekarno di bawah Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) hingga akhirnya Republik Indonesia benar-benar diakui dunia.
Begitulah yang di inginkan Imam Khomeini. Kepemimpinan Imam Khomeini akan tetap berlanjut dengan atau tanpa Imam Khomeini. Imam Khomeini menyiapkan sistem akan keberlanjutan kepemimpinan jika tidak ada dirinya.
Memiliki Ideologi Tidak Timur Dan Tidak Barat
Indonesia dan beberapa negara Asia Afrika sebagaimana yang disampaikan oleh ayatullah Khamenei sebagai pemrakarsa pemersatu negara-negara Asia Afrika. Tidak hanya di situ, gerakan ini menjadi gerakan nonblok yang tidak timur dan tidak barat. Ir soekarno tegas terhadap perlawanan kepada para penjajah dan negara-negara adi daya saat itu.
Setelah Revolusi Iran yang dipimpin Ayatullah Khomeini juga mengadopsi ide tidak timur dan tidak barat dalam kebijakan politik luar negeri Republik Islam Iran. Setelah runtuhnya Uni Soviet sebagai pemimpin blok timur, Iran tetap masih menjaga jarak dengan blok barat, terutama Amerika serikat sebagai pemenang perang dingin atas blok timur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H