Mohon tunggu...
Hany Ferdinando
Hany Ferdinando Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penikmat buku dan musik yang suka tentang teknologi, psikologi, pendidikan, flora dan fauna, kebudayaan, dan hubungan antar manusia.

Belajar menulis dengan membaca, belajar kritis dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Gaji, Penghormatan, dan Prestise Dunia Pendidikan Vs Hiburan

8 Januari 2020   03:17 Diperbarui: 9 Januari 2020   17:48 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ilustrasi mengejar gaji tinggi. (sumber: pixabay.com)
ilustrasi mengejar gaji tinggi. (sumber: pixabay.com)
Berapapun gaji seseorang tidak akan pernah cukup ketika berhadapan dengan keinginan. Keinginan itu batasnya setinggi langit dan akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya gaji atau uang yang dimiliki. 

Oleh karena itu, ketika bicara tentang rendahnya gaji guru dibandingkan dengan mereka yang bekerja di dunia hiburan, kita harus melihatnya dengan lebih jeli.

Apakah hal ini semata-mata urusan kesenjangan atau dikotomi kebutuhan dan keinginan? Memang benar ada guru honorer yang digaji bahkan di bawah UMR/UMK sehingga mereka belum dapat memenuhi kebutuhan mendasarnya. Saya tidak akan menutup mata terhadap hal ini.

Gaji di dunia hiburan sebenarnya juga bervariasi. Permasalahannya adalah orang fokus pada gaji mereka yang berada di depan layar. Berapa gaji mereka yang bekerja membersihkan dan membuang sampah di sebuah rumah produksi? Mungkin sama saja dengan mereka yang bekerja di perkantoran.

Berapa gaji mereka yang bekerja sebagai penjahit kostum film? Sepertinya tidak akan setinggi mereka yang berada di depan layar. Gaji seorang cameraman sepertinya juga masih di bawah mereka yang tampil di depan.

Penghormatan dan penghargaan
Banyak orang ingin dihormati tetapi tidak bersedia menghormati orang lain. Banyak orang ingin dihargai tetapi belum memberikan penghargaan yang pantas kepada orang lain.  

Penghormatan dan penghargaan sedikit banyak akan dikaitkan dengan keterkenalan seseorang. Sosok yang dikenal sebagai pribadi yang baik, biasanya muncul sebagai sosok yang dihormati dan dihormati! 

Ilustrasi medali. (sumber: pixabay.com)
Ilustrasi medali. (sumber: pixabay.com)
Memang, dunia hiburan menjanjikan nama besar (ketika memang berhasil). Menjadi figur publik berarti akan ada banyak info tentang hal-hal yang dilakukannya; mulai dari yang positif hingga yang negatif.  

Mereka yang tampil sebagai sosok yang positif, biasanya lebih dihargai dan jumlah pengikutnya (baca: follower) akan makin banyak. Bahkan orang yang belum pernah berjumpa secara pribadi atau ngobrol langsung bisa jadi pengikutnya.  

Ketika jumlah pengikut ini makin banyak, maka sosok tersebut tampil sebagai pribadi yang dihargai dalam arti banyak yang akan berada di sisinya ketika dirundung sesuatu.

Namun, dunia hiburan juga bisa kejam tatkala ada pelakunya yang tertangkap menggunakan narkoba, berselingkuh, atau hal negatif lainnya. Pembahasan dan diskusinya bisa panjang dan lama sehingga membuat orang muak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun