Mohon tunggu...
Hezza Maulana Akbar
Hezza Maulana Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai semua! Saya adalah mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat, saya dari Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik (FISIP) dan Prodi saya adalah Geografi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenai Pemanfaatan Lahan Basah dan Tantangan yang Dihadapi Warga Kecamatan Pandawan, Barabai, Hulu Sungai Tengah

30 Desember 2024   20:46 Diperbarui: 30 Desember 2024   20:46 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lahan basah memiliki potensi besar untuk mendukung budidaya terong karena kaya akan sumber daya air dan nutrisi alami. Kandungan air yang tinggi di lahan basah membantu menjaga kelembapan tanah yang optimal, sehingga terong dapat tumbuh dengan baik tanpa memerlukan irigasi tambahan secara intensif. Selain itu, tanah di lahan basah sering kali mengandung bahan organik tinggi, yang berfungsi sebagai pupuk alami untuk tanaman. Kondisi ini memungkinkan petani menghemat biaya pemupukan dan meningkatkan hasil panen secara berkelanjutan.

Tantangan
Namun, memanfaatkan lahan basah untuk kebun terong juga memiliki tantangan tersendiri. Drainase yang buruk sering menjadi kendala utama karena dapat menyebabkan genangan air berlebihan, yang berdampak negatif pada pertumbuhan akar dan memicu penyakit seperti busuk akar. Selain itu, pengelolaan gulma dan serangga hama di lahan basah cenderung lebih sulit, karena kondisi lembap menjadi habitat ideal bagi gulma dan serangga. Untuk itu, petani perlu investasi lebih dalam teknologi pengelolaan lahan, seperti pembuatan saluran drainase dan penggunaan pestisida ramah lingkungan.

Pemanfaatan
Untuk mengoptimalkan lahan basah sebagai kebun terong, petani dapat menerapkan teknik budidaya yang adaptif. Salah satunya adalah penggunaan bedengan tinggi untuk mencegah akar tanaman tergenang air. Petani juga dapat memanfaatkan tanaman pendamping yang membantu mengendalikan gulma atau serangga hama secara alami. Selain itu, lahan basah yang tidak sepenuhnya digunakan untuk bercocok tanam dapat dimanfaatkan untuk keanekaragaman hayati, seperti memelihara ikan atau bebek yang mampu menghasilkan nilai tambah ekonomi sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem. Dengan strategi yang tepat, lahan basah dapat menjadi sumber penghidupan yang produktif dan berkelanjutan.

Dapat disimpulkan, melalui wawancara dari 9 orang di Kec. Pandawan Kab. Hulu Sungai Tengah dapat diketahui lingkungan disana mendukung berbagai sektor pertanian serta peternakan sehingga pemanfaatan lingkungan lahan basah terbilang cukup baik dan terkelola. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun