Juli mulai bosan #dirumahaja. Belum ada jadwal manggung lagi dari kelompok kesenian yang saya ikuti, U-maku Eisa Shinka Indonesia. Terakhir pementasan sebelum pandemi di awal Maret. Untuk mengatasi kebosanan itu, akhirnya muncul ide untuk membuat program Instagram Live. Ide ini datang dari Leader U-maku Eisa, Pepen, yang disambut hangat oleh kelompok Eisa di Argentina sebagai episode pertama.Â
Terdapat 11 episode dengan berbagai kelompok dari negara Argentina, Kanada, Peru, USA, Bolivia dan Brazil. Konten yang berjudul Eisa Around the World ini membicarakan kehidupan Eisa di luar Okinawa. Ternyata kami semua memiliki persamaan, keterbatasan yang ada tidak menghalangi kami untuk tetap produktif berkreasi. Program Instagram Live dengan tagar #EisaAroundtheWorld ini berlangsung hingga September 2020. Berawal dari rasa bosan yang berubah menjadi produktif. Senang rasanya dapat berinteraksi lebih dekat dengan teman-teman dunia maya yang tadinya hanya silent reader penebar love.
Tak disangka, konten iseng-iseng ini ternyata berbuah manis! Melihat interaksi kelompok U-maku Eisa dengan berbagai bangsa, ada artisan berbasis di Okinawa yang menawarkan untuk membuatkan U-maku Eisa paper toys, custom boneka kertas dengan kostum sendiri. Tentu saja hal ini disambut hangat.
Di bulan September, U-maku Eisa debut tampil tapping di kala pandemi dengan memakai masker dan mematuhi protokol kesehatan. Berjuang untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru demi keselamatan bersama. Masker kain yang digunakan adalah hasil karya saya, dengan menggunakan stok bahan yang ada. Gunakan apa yang ada di sekitar kita, prinsip dari teman saya ini terus terngiang di kepala saya. Â
Oktober, saya disibukan dengan persiapan ulang tahun ke 18 U-maku Eisa Shinka Indonesia di bulan November. Lagi-lagi ini adalah program "gila". Berjudul U-maku Virtual Worldwide Party, Instagram Live ini mengumpulkan orang-orang dari berbagai belahan benua Asia, Eropa dan Amerika untuk berkumpul secara online di waktu yang bersamaan. Sungguh terharu mengingat momen yang spesial ini. Apalagi, dihadiahi lagu orisinil yang penuh makna karya pemuda 19 tahun yang menetap di Okinawa.
Hidup adalah roller-coaster.
Desember kehidupan perekonomian saya terjun bebas. Pemasukan berkurang, tabungan menipis, pengeluaran tetap jalan terus. Saya pun memutar akal untuk mendapatkan pemasukan tambahan. Berbagai give away, kuis dan lomba saya ikuti. Salah satunya adalah lomba Ladiesiana ini. Deadline saling bertumpuk satu sama lain tapi saya tak pantang menyerah. Hasilnya? Hadiah berupa saldo dan laptop berhasil saya raih. Laptop ini merupakan hadiah dari lomba review konferensi Pekan Kebudayaan Nasional. Simak review saya di YouTube: Heti Novela.
Semoga dengan membaca tulisan saya ini, kita semua bisa saling menguatkan dan saling menginspirasi di awal tahun 2021. Mari warnai hidup kita, terus berjuang. Tersandung, bangkit. Terjatuh, bangkit.
Januari 2021,
Heti Novela