Memilih diam di rumah bukan berarti tidak kerja. Namun, memilih di rumah aja adalah salah satu pilihan terbaik yang sudah saya pikirkan.
Maka, saya tak mau hanya diam saja tanpa menghasilkan apa-apa. Prioritas pertama saya adalah anak. Yah, anak adalah murid pertama saya yang tak boleh saya abaikan. Setelah dia menyelesaikan pendidikan pertamanya di TK. Saya pun berpikir.
"Kenapa saya tidak menjadi guru untuknya juga? Bukankah saya kuliah ambil jurusan pendidikan? Lalu kenapa saya abaikan diri dan tidak mendidiknya?
Saya pun mulai langkah awal saya membuat target anak saya ketika dia duduk di bangku SD. Yah, meski sedikit telat tapi saya harus tetap mencoba. Karena saya adalah seorang ibu. Dan ibu adalah sekolah pertama putra/putrinya.
Saya membuat beberapa target terkait pendidikannya, adab, ilmu, dan tentunya tentang bagaimana ia mengenal agamanya.
Karena yang diharapkan oleh kami selaku orang tua adalah mengedepankan adab sebelum ilmu. Karena, selaku orang tua tentunya tidak ingin melihat anaknya tumbuh tanpa ada adab di dalam dirinya.
Semoga apa yang saya harapkan ke depan sesuai dengan apa yang telah saya susun dalam target saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H