Mohon tunggu...
Hesti Widayani
Hesti Widayani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Wanita yang hebat adalah mereka yang memiliki kekuatan untuk mencintai tanpa batas, menginspirasi orang lain, dan meraih impian mereka dengan ketekunan dan keteguhan yang tak tergoyahkan (Oprah Winfrey)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memeluk Damai: Saat Tubuh Lelah Beristirahat

10 Juni 2023   12:20 Diperbarui: 10 Juni 2023   12:21 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tepian senyap, hati merindu

Memeluk damai dalam pelukan malam

Saat tubuh lelah beristirahat, tuk mencari

Kenangan tulus dalam setiap hembus nafas

Dalam hening, aku merajut rindu

Seperti daun jatuh yang perlahan terhempas

Menyentuh kalbu dengan lembut, tak terucap

Sejuknya pelukan itu, suci dan tak terkata

Oh, betapa bahagianya saat kaki letih melangkah

Menghampiri tempat penuh kedamaian

Di sana, tenangnya hati merasuk sanubari

Mengisi jiwa yang lesu dengan nyanyian malam

Bayang-bayang rembulan mengelilingi raga

Seperti pelangi yang memeluk hujan

Lembutnya sentuhanmu, menghapus letih yang mengendap

Membawa damai dalam relung jiwa yang terluka

Dalam pelukan itu, dunia mereda

Tiada lagi deru kesibukan yang menghantui

Hanya ada ketenangan yang terasa nyata

Membawa sukma yang lelah terbang bebas

Saat tubuh lelah beristirahat dalam dekapan

Sanubari pun terbang mengarungi mimpi

Menuju tempat di mana cinta dan ketenangan bertaut

Memeluk damai, dalam lembutnya sentuhan suci

Di sana, sungai harapan mengalir deras

Mengikuti irama detak hati yang tenang

Mempersembahkan pelukan penuh cinta

Menyentuh kalbu, mengobati luka dalam

Hingga mentari kembali merangkak di ufuk timur

Aku pun terbangun dari tidur lelapku

Namun, dalam ingatanku tetap terpatri

Memeluk damai, saat tubuh lelah beristirahat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun