3. Akal dan Ma'rifah
Akal menurut ibnu bajjah terdiri dari dua jenis. Akal teoritis dan akal praktis. Akal teoritis di peroleh hanya berdasarkan pemahaman terhadap sesuatu yang kongkret atau abstrak. Sedangkan akal praktis di peroleh melalui penyelidikan (eksperimen) sehingga menemukan  ilmu pengetahuan. Ibnu Bajjah menganggap akal sebagai alat yang paling penting dalam mencapai pengetahuan dan kebenaran. Akal harus diarahkan pada pencarian pengetahuan yang benar dan membebaskan diri dari keterbatasan materi. Ma'rifah, atau pengetahuan spiritual, merupakan pemahaman yang lebih tinggi yang hanya dapat dicapai melalui introspeksi dan meditasi.
4. Akhlak
Ibnu bajjah membagi perbuatan manusia kepada dua bagian. Bagian pertama, ialah perbuatan yang timbul dari motif naluri dan hal-hal lain yang berhubungan denganya, baik dekat atau jauh. Bagian kedua ialah perbuatan yang timbul dari pemikiran yang lurus dan kemauan yang bersih dan tinggi dan bagian ini disebutnya, perbuatan-perbuatan manusia. ia juga meyakini bahwa akhlak (tingkah laku atau perbuatan) yang baik merupakan tujuan utama  dalam kehidupan manusia.Â
5. Manusia Penyendiri
 Filsafat ibnu bajjah yang paling populer ialah manusia penyendiri (al-insan al-munfarid). Menurutnya, manusia harus mampu mandiri dalam mencari kebenaran dan makna hidupnya tanpa tergantung pada otoritas eksternal. Manusia harus menggunakan akal dan pengetahuan untuk mengembangkan diri dan mencapai kesempurnaan spiritual.