BIOGRAFI SINGKAT IBNU BAJJAH
Nama lengkap Ibnu Bajjah adalah Ab Bakr Muammad Ibn Yay ibn a-'ig at- Tjb as-Sarakust, tetapi lebih populer dengan nama Ibnu Bajjah atau Ibnu Salig. Di Barat, Ibnu Bajjah dikenal dengan nama Avempace, Anvenpace, atau Aben Pace. ia lahir pada tahun 1802 M di Saragonisa, Spanyol, putra dari seorang tukang emas.Â
Selain sebagai losof Muslim Arab terbesar dari Spanyol, Ibnu Bajjah dikenal juga sebagai seorang astronom, musisi, dokter, sika, psikologi, pujangga, ahli logika, matematika, dan penyair. Ia piawai bermain musik terutama gambus. Tak hanya itu, Ibnu Bajjah salah satu ulama penghafal Al-Quran.  selain menguasai berbagai ilmu Ibnu Bajjah dikenal sebagai politikus ulung. keahliannya dibidang politik menarik  perhatian dari Abu Bakar Ibrahim, gubernur Saragosa. Ia juga diangkat menjadi  menteri saat Abu Bakar Ibrahim menjabat.Â
Ibnu Bajjah memiliki pandangan filsafat yang berbeda-beda, menurutnya perbuatan manusia terbagi dua, yaitu perbuatan hewani dan manusiawi Ibnu Bajjah memiliki berbagai pandangan lsafat, antara lain tentang perbuatan manusia. Menurutnya, perbuatan manusia dibagi dua, yaitu perbuatan hewani dan manusiawi.Â
Perbuatan hewani didasarkan atas naluri untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan. Sementara itu, perbuatan manusiawi didasarkan pada rasio dan kemauan yang murni dan mulia.
PEMIKIRAN FILSAFAT IBNU BAJJAH
1. Metafisika (ketuhanan)Â
Ibnu Bajjah memandang Tuhan sebagai prinsip tertinggi yang mendasari alam semesta dan segala sesuatu di dalamnya. Menurutnya, Tuhan adalah sumber keberadaan dan kekuatan yang mengatur dan mengendalikan alam semesta. Ibnu Bajjah juga percaya bahwa Tuhan adalah prinsip yang memberikan harmoni dan keteraturan dalam alam semesta.Â
Dalam pandangan Ibnu Bajjah, manusia dapat mencapai pemahaman tentang Tuhan melalui akal budi dan penalaran yang rasional. Ia menekankan pentingnya penggunaan akal untuk memahami keberadaan Tuhan dan hubungan manusia dengan-Nya. Ibnu Bajjah juga menekankan pentingnya introspeksi diri dan meditasi sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
2. jiwa
Menurut pendapat ibnu bajjah, setiap manusia mempunyai jiwa. Jiwa ini tidak mengalami perubahan sebagaimana jasmani. Jiwa adalah penggerak bagi manusia. Jiwa di gerakkan dengan dua jenis alat: alat-alat jasmaniah dan alat-alat  rohaniah.  Ibnu Bajjah meyakini bahwa jiwa merupakan substansi yang abadi dan tidak terbatas, yang terpisah dari tubuh fisik. Jiwa memiliki kemampuan untuk mencapai pengetahuan yang lebih tinggi dan mencapai kesempurnaan spiritual.
3. Akal dan Ma'rifah
Akal menurut ibnu bajjah terdiri dari dua jenis. Akal teoritis dan akal praktis. Akal teoritis di peroleh hanya berdasarkan pemahaman terhadap sesuatu yang kongkret atau abstrak. Sedangkan akal praktis di peroleh melalui penyelidikan (eksperimen) sehingga menemukan  ilmu pengetahuan. Ibnu Bajjah menganggap akal sebagai alat yang paling penting dalam mencapai pengetahuan dan kebenaran. Akal harus diarahkan pada pencarian pengetahuan yang benar dan membebaskan diri dari keterbatasan materi. Ma'rifah, atau pengetahuan spiritual, merupakan pemahaman yang lebih tinggi yang hanya dapat dicapai melalui introspeksi dan meditasi.
4. Akhlak
Ibnu bajjah membagi perbuatan manusia kepada dua bagian. Bagian pertama, ialah perbuatan yang timbul dari motif naluri dan hal-hal lain yang berhubungan denganya, baik dekat atau jauh. Bagian kedua ialah perbuatan yang timbul dari pemikiran yang lurus dan kemauan yang bersih dan tinggi dan bagian ini disebutnya, perbuatan-perbuatan manusia. ia juga meyakini bahwa akhlak (tingkah laku atau perbuatan) yang baik merupakan tujuan utama  dalam kehidupan manusia.Â
5. Manusia Penyendiri
 Filsafat ibnu bajjah yang paling populer ialah manusia penyendiri (al-insan al-munfarid). Menurutnya, manusia harus mampu mandiri dalam mencari kebenaran dan makna hidupnya tanpa tergantung pada otoritas eksternal. Manusia harus menggunakan akal dan pengetahuan untuk mengembangkan diri dan mencapai kesempurnaan spiritual.