Mohon tunggu...
Hesti Edityo
Hesti Edityo Mohon Tunggu... Administrasi - Guru

Seorang ibu dari 4 lelaki dan seorang guru Fisika yang menyukai sastra. hestidwie.wordpress.com | hesti-dwie.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kemenangan Zohri dan Pesan Moral dari Peristiwa Thai Cave Rescue

14 Juli 2018   17:10 Diperbarui: 15 Juli 2018   10:27 2684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas.com
Kompas.com
Oke, Zohri pemuda 18 tahun dari NTB, yang terjun dalam olahraga lari sejak di bangku SMP dan telah banyak menorehkan prestasi di daerah maupun nasional dan masuk tim atletik Indonesia untuk Asian Games mendatang. Itu sebagian informasi yang saya dapatkan dari berbagai media online. Tentu beserta kisah hidupnya yang yatim piatu dan tinggal di rumah yang sangat sederhana.

Bukan hanya kemenangan Zohri yang ramai dibahas. Ada hal lain yang ramai dan (sepertinya) dibesar-besarkan.

"Hebat, ya, ini, menang lari ngalahin pelari Amerika tapi kasihan sampai finis kayak orang ilang cari-cari bendera merah putih.T epuk tangan sendiri, nggak ada yang nyuporterin (dari Indonesia)." celoteh teman kemarin. 

"Bukannya udah biasa ya, kalau lomba atletik supporter-nya nggak kayak pertandingan bola atau bulu tangkis? Di luar negeri pula lombanya. Masih kalah ramai dengan piala dunia pastinya, meski Indonesia nggak ikutan piala dunia. Mungkin Zohri nggak menyangka menang, benderanya kali aja masih disimpan di tas." spontan saya menjawab begitu. Pembicaraan pun tak berlanjut, karena teman saya lantas manggut-manggut, setuju dengan ucapan saya.

Rupanya soal bendera ini sudah ramai dibahas di medsos saat saya buka FB. Beserta berita-berita miring yang katanya Zohri mengongkosi sendiri keberangkatannya ke Finlandia, yang katanya bendera yang akhirnya didapat Zohri adalah bendera Polandia yang dibalik. 

Yang anehnya saat ditanya balik, "Bagaimana cerita Zohri yang berasal dari keluarga sederhana kemudian ikut lomba di Finlandia dan juara?", justru tak tahu sama sekali perjalanan karier Zohri sebagai atlet lari dari level sekolah, masuk pelatda, masuk pelatnas. Soal bendera, ketika ada yang tanya, "Yakin itu bendera Polandia? Memang ada atlet Polandia di lomba itu?", pun tak bisa dijawab dan hanya menunjukkan keraguan.

Atlet kita, Lalu Muhammad Zohri ini berangkat ke Finlandia beserta tim PB PASI, beserta pelatihnya, didampingi oleh KBRI di sana dan membawa bendera sendiri dari Indonesia. Situasi dan kondisi yang menyebabkan Zohri tak segera mendapatkan sang merah putih. Silakan googling sendiri tentang hal ini. Atau follow akun @lalusprinter dan DM, tanya kebenaran ceritanya (semoga betul ini akun Zohri yang asli).

Bila di Thailand tak muncul kambing hitam dalam peristiwa Thai Cave Rescue, dan tak ada yang mencari-cari kesalahan, padahal itu sebuah peristiwa genting yang lebih beralasan kalaupun ada yang menyalahkan dan disalahkan. 

Di Indonesia? Sebuah prestasi yang harusnya disambut dengan kebahagiaan dan penuh rasa terima kasih, justru diwarnai tingkah sebagian orang yang mencari-cari kesalahan yang sebenarnya tak penting untuk dibesar-besarkan. 

Soal bendera yang lebih diramaikan dibanding perjalanan prestasi Zohri. Mencari kambing hitam soal bendera. Sungguh berbeda bukan situasi yang terjadi pada peristiwa Thai Cave Rescue dengan kemenangan Zohri? 

Zohri tetaplah Zohri sang pemenang, terlepas apakah ada bendera atau tidak, dia tetap The Great Winner. Gelarnya tak akan gugur karenanya. Zohri akan tetap tercatat dalam sejarah Indonesia, siapapun presidennya, sebagai seorang pemuda sederhana yang telah mempersembahkan emas untuk negaranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun