Tren positif uang beredar menandai membaiknya likuiditas perekonomian Indonesia. Uang beredar dalam arti luas (M2) mengalami pertumbuhan positif karena beberapa faktor yang berpengaruh.
Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan positif likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas? Mari simak ulasan berikut yang disarikan dari Analisis Perkembangan Uang Beredar (M2) - Oktober 2023.
Komponen Uang Beredar M2
Dalam laporan berkala tersebut, Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi uang beredar mengalami pertumbuhan positif per Oktober 2023. Posisi M2 berada pada angka Rp8.505,4 triliun. Angka tersebut mewakili pertumbuhan 3,4% (yoy), sedangkan bulan sebelumnya M2 mengalami pertumbuhan 6,0% (yoy).
Perkembangan itu terjadi karena pertumbuhan uang kuasi senilai 7,7% (yoy). Tercatat selama Oktober 2023 uang kuasi dengan pangsa 44,5% pada M2 mencapai angka Rp3.787,3 triliun. Adapun kontribusi terbesar tren pertumbuhan uang kuasi berasal dari simpanan berjangka.
Selain simpanan berjangka dalam rupiah dan valas, tabungan lainnya dan giro valas juga berpengaruh pada uang kuasi. Meski begitu angkanya memang tidak terlalu signifikan dibandingkan simpanan berjangka yang mendominasi pertumbuhan uang kuasi.
Komponen Uang Beredar M1
Membahas lebih lanjut tentang uang beredar tumbuh positif, tentu harus menyinggung komponen uang beredar. M1 merujuk pada komponen uang beredar sempit, sedangkan M2 adalah komponen uang beredar luas.
Pada komponen uang beredar sempit (M1) terjadi pertumbuhan 0,1% (yoy) per Oktober 2023. Perkembangan M1 ini bersumber dari perkembangan Tabungan Rupiah yang penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu sebesar Rp2.193,4 triliun atau tumbuh 2,2% (yoy). Posisi berikutnya ditempati uang kartal yang beredar dalam masyarakat dengan nilai mencapai Rp863,1triliun atau mengalami pertumbuhan 6,7%.
Di sisi lain, giro rupiah mengalami kontraksi senilai 5,5% (yoy) setelah mengalami pertumbuhan 6,9% (yoy) pada bulan terdahulu. Dana float uang elektronik sebagai bagian giro rupiah mencatat pangsa 0,2% atas M1 dengan nilai Rp11,5 triliun. Sementara itu, pertumbuhannya pada Oktober 2023 mencapai 18,0% (yoy). Â
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Uang Beredar
Meninjau deretan data di atas, tentu mengundang rasa penasaran faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan uang beredar. Hasil analisis BI mengungkapkan perkembangan M2 pada Oktober 2023 banyak terpengaruh oleh faktor penyaluran kredit.
Dibandingkan bulan terdahulu, penyaluran kredit per Oktober 2023 mengalami pertumbuhan 8,7% (yoy). Angka ini relatif stabil daripada periode sebelumnya. Selain itu, pertumbuhan aktiva luar negeri bersih pada bulan terlapor mencapai 4,9% (yoy).
Di sisi lain, tagihan bersih sistem moneter terhadap pemerintah pusat mengalami kontraksi 8,8% (yoy) per Oktober 2023. Padahal, bulan sebelumnya tumbuh 13,2% (yoy).
Faktor lain yang juga harus mendapat sorotan adalah perkembangan Dana Pihak Ketiga atau DPK. Data BI mencatat perkembangan DPK Oktober 2023 menyentuh angka Rp7.982,3 triliun atau mengalami pertumbuhan senilai 3,9% (yoy). Sebagai informasi, pertumbuhan DPK perorangan sebesar 4,4% (yoy) dan korporasi 4,3% (yoy) turun mempengaruhi perkembangan DPK.
Tren positif juga terjadi pada penyaluran kredit perbankan. Tercatat penyaluran kredit Oktober 2023 bernilai Rp6.863 triliun atau bertumbuh 8,7% (yoy). Angka ini masih relatif stabil daripada bulan terdahulu. Pertumbuhan ini didominasi oleh Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, serta Kredit Konsumsi.
Terakhir, pertumbuhan positif uang beredar juga terekam lewat peningkatan suku bunga kredit dan suku bunga simpanan pada Oktober 2023. Rata-rata tertimbang suku bunga kredit berada di angka 9,37%, sedikit lebih tinggi daripada bulan terdahulu. Kemudian, suku bunga simpanan berjangka pun mengalami peningkatan pada semua tenor dengan rincian berikut:
- Tenor 1 bulan 4,43%
- Tenor 3 bulan 4,82%
- Tenor 6 bulan 5,11%
- Tenor 12 bulan 5,17%
- Tenor 24 bulan 5,48%.
Dengan memahami statistik dan analisis uang beredar atau M2 beserta faktor yang mempengaruhi, masyarakat dapat melihat transparansi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi dalam berbagai aspek. Data tersebut dapat menjadi dasar pengambilan keputusan penting dalam bisnis para pelaku usaha, apakah Anda salah satunya?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI