Hal ini bertujuan untuk mengatasi peningkatan suku bunga AS atau Federal Funds Rate (FFR) serta kekuatan mata uang dolar AS.
Beberapa strategi lain yang dilakukan BI termasuk penguatan nilai tukar dolar dan langkah-langkah intervensi pada pasar valuta asing yang mencakup transaksi spot dan Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF).
Fokus utama dari kebijakan moneter adalah untuk menstabilkan nilai tukar rupiah guna mengurangi dampak dari ketidakpastian di pasar keuangan global.
Perry turut memperkirakan bahwa Amerika Serikat bukan tidak mungkin akan menaikkan Federal Funds Rate pada bulan September 2023 dengan satu kenaikan, meski ada potensi risiko untuk dua kenaikan.
Di sisi lain, melemahnya ekonomi Cina dan kebijakan moneter yang cenderung ekspansif dari Bank Sentral Jepang juga berkontribusi pada kekuatan dolar AS. Oleh karena itu, Bank Indonesia berfokus pada pengurangan risiko dari gejolak ekonomi global ini dengan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Istilah 'pelemahan' digunakan secara luas di seluruh dunia, tetapi Rupiah mengalami pelemahan yang relatif ringan, bahkan hingga sekarang masih menguat lebih baik ketimbang sebagian besar mata uang lainnya.
Inilah cara Bank Indonesia melindungi ekonomi domestik, mengendalikan inflasi, dan mendorong pertumbuhan dalam menghadapi dampak dari ketidakpastian ekonomi global.
Dalam upaya mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah dan menghadapi berbagai tantangan ekonomi global, Instrumen SRBI telah menjadi salah satu bagian penting dari strategi Bank Indonesia.
Keberhasilan dalam mengimplementasikan instrumen ini memungkinkan BI untuk lebih efektif mengatasi perubahan suku bunga luar negeri dan fluktuasi mata uang asing. Dengan demikian, BI akan terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas ekonomi serta mempromosikan pertumbuhan yang berkelanjutan di dalam negeri.
Tak hanya itu, BI juga sekaligus menjadikan Rupiah sebagai mata uang yang kuat di pasar global. Instrumen SRBI adalah salah satu alat yang diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H