Laporan Google Inc dan Temasek Holdings Pte, November 2018 memperkirakan bahwa ekonomi digital di Asia Tenggara akan mencapai 200 miliar dolar pada tahun 2025.
Namun, laporan ini berubah pada tahun 2018 dengan melihat percepatan drastis pasar Asia Tenggara sehingga perkiraan perubahan akan meningkat hingga mencapai 240 miliar dolar pada tahun 2025. Volume Bruto Perdagangan (Gross Merchandise Volume/GMV) dari ekonomi digital telah memberikan kontribusi sebesar 2,9% dari PDB di wilayah Indonesia.
Di wilayah Asia Tenggara sendiri, Indonesia merupakan negara dengan ekonomi digital terbesar dan paling cepat berkembang yang mencapai US$27 miliar pada tahun 2018 dan siap untuk tumbuh hingga US$100 miliar pada tahun 2025.
Tentu saja, diperlukan akselerasi dari berbagai pemangku kepentingan di setiap negara ASEAN agar mereka dapat berkoordinasi dengan baik sehingga akselerasi yang diinginkan dapat tercapai.
Oleh karena itu, dalam membangun ekosistem ekonomi digital yang mumpuni, kerja sama yang ideal antara pemerintah, komunitas bisnis digital, dan organisasi multilateral sangat diperlukan untuk memastikan manfaat dari ekonomi digital dapat dirasakan secara optimal.
Berdasarkan laporan Bank Dunia, potensi ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara tidak dapat sepenuhnya direalisasikan karena kendala kebijakan di tingkat nasional di setiap negara.
Selain itu, kesenjangan infrastruktur digital masih terus ada, struktur institusional dalam keuangan digital, perlindungan dan keamanan data, serta ketiadaan regulasi pendukung yang memadai.
Mengenai perlindungan dan keamanan data, pada forum Konferensi Menteri ASEAN tentang Keamanan Siber (Cyber Security), disepakati bahwa ada kebutuhan untuk kerja sama lintas-sektoral di antara negara-negara anggota ASEAN untuk meningkatkan kapasitas dalam keamanan siber.
Masalah kerahasiaan data juga merupakan hal yang penting dan perlu diatur secara hukum di setiap negara ASEAN. Oleh karena itu pengembangan ekonomi digital perlu selaras dengan pembangunan infrastruktur, kepastian hukum, dan pengembangan teknologi.
Teknologi adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari perkembangan ekonomi. Untuk meningkatkan perekonomian, teknologi membawa konsep digitalisasi.
Saat ini, mekanisme ekonomi global telah berubah. Transformasi ini harus segera direspon oleh negara-negara ASEAN untuk menjadi aktor pengembangan ekonomi digital agar tidak tertinggal oleh negara lain. ASEAN mulai meningkatkan kemampuan digital mereka. Brunei, Myanmar, dan Kamboja telah memiliki strategi untuk merespon perkembangan ini.