***
Semoga setiap kita tetap menjadi manusia yang selaras dengan alam. Kemarin (18/4/2024) saya membaca sebuah konten pada akun Instagram @hariankompas yang menuliskan bahwa “3,3% calon dokter spesialis mengalami gangguan depresi, yang ditandai dengan adanya keinginan untuk melukai diri atau mengakhiri hidup.” Saya lalu teringat hasil penelitian saya dan teman-teman yang dipresentasikan pada Seminar Nasional Psikologi 2024, sekitar tiga minggu yang lalu. Saya menuliskan bagian pendahuluan penelitian, sehingga saya lebih banyak berhadapan dengan data dan literatur.
Melalui penelitian itu, saya membuka pembahasan mengenai self-compassion atau welas diri dengan menjelaskan adanya fenomena self-injury/self-harm. Sederhananya, saya mengemukakan bahwa tanpa welas diri maka siapa saja rentan melakukan perilaku menyakiti diri, yang kemudian bisa berakibat fatal pada gangguan depresi serta keinginan bunuh diri. Menurut saya, kapan dan di mana saja setiap manusia akan selalu diperjumpakan dengan hal-hal yang membuatnya stres, marah, sedih, murung, bahkan kadangpun tidak mampu merasakan apa-apa (apatis). Jika demikian maka patutlah kita belajar untuk mengenal diri sendiri, termasuk memiliki kemampuan untuk menyadari kecenderungan emosi kita. Sehingga kendatipun orang lain menganggap kita adalah monster yang penuh kemarahan, justru dalam diri kita masih ada benih kebaikan, empati, cinta, dan keberanian yang akan tumbuh dengan subur.
-Selamat Merayakan Hidup-
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI