Mohon tunggu...
Hesdo Naraha
Hesdo Naraha Mohon Tunggu... Freelancer - Sharing for caring by "Louve" from deep Instuisi-Ku

God Is Good All The Time 💝

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

#1 Memaknai Pertemanan

4 Februari 2023   08:00 Diperbarui: 4 Februari 2023   08:00 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Memilih yang 'bermakna'

 

Adakah cinta yang tulus kepadaku

Adakah cinta yang tak pernah berakhir

Adakah cinta yang tulus kepadaku

Adakah cinta yang tak pernah berakhir

Selalu untuk selamanya

(Sumber: Kapanlagi.com)

Lagi, izinkan saya menuliskan bait kedua lagu Fatur (1996) ini, saat menuliskan artikel ini saya tidak menghitung sudah berapa kali lagu ini memang berulang-ulang terputar secara otomatis, sengaja saya atur supaya demikian.

Ketika bagian awal lagu ini mengajak kita untuk melihat makna di balik sebuah kehangatan yang terjalin melalui 'sandaran' dan 'tatapan'. Selanjutnya bagian di atas yang merupakan refrain lagu 'Selalu untuk selamanya', seakan-akan menjadi penegasan yang kembali bertanya tentang sebuah keintiman dan kedalaman relasi yang terjalin. Memaknai relasi tidak harus terjadi diantara sepasang kekasih yang menjalin cinta saja, memaknai relasi seharusnya juga terjadi di antara setiap kita yang terhubung dan terkoneksi dengan orang lain di dalam dunia ini.

Ketika melihat kembali kedalam relasi dan orang-orang yang saya jumpai di kehidupan ini, maka saya merasa memang sudah seharunya 'Saya hanya memilih yang bermakna". Kedewasaan tentu mengajak kita untuk melihat hidup dengan lebih dekat dan jujur, bahwa segala sesuatu yang sia-sia patut kita singkirkan dan segala sesuatu yang memberi nilai-nilai positif memang patut diperjuangkan.

Melepaskan orang-orang yang hanya mengisi kekosongan dan meramaikan keheningan tidak selalu bermakna buruk, tidak juga dipahami sebagai upaya mengisolasi diri. Justru menurut saya, itulah tindakan yang tepat bagi orang-orang yang memilih menjalani hidup dengan bermakna.

Jangan sampai diri mu hanya menjadi objek penghibur bagi orang-orang yang kesepian, jangan sampai waktu mu hanya terbuang untuk menemani orang-orang kurang kerjaan merasakan tawa yang sia-sia, dan jangan sampai kebaikan mu kemudian dimaknai sebagai kewajaran yang tak perlu dihargai dan dianggap biasa-biasa saja. 

Memang benar kita diajarkan oleh kehidupan ini melalui siapa saja, bahwasannya berbuat baik tak harus mengharapkan imbalan yang baik juga. Tetapi kita juga perlu menjadi manusia yang benar-benar memaknai kehidupan dengan jelas dan tepat, jangan sampai kita menjadi butiran debu yang terbang kesana-kemari (perjalanan kita ramai dan sibuk) tetapi tak ada nilainya sama sekali. 

Lucius Seneca yang bijaksana menulis dalam bab 'On true and false friendship' pada buku 'Letter from a Stoic' mengatakan bahwa seorang teman yang baik akan memperlakukan kita sama seperti dirinya sendiri. Oleh karena itu seseorang yang menjalani hidupnya dengan bermakna, tentu akan memilih kita menjadi temannya karena sama seperti nya yang baik, kita pun adalah orang-orang baik yang patut mendapatkan sahabat yang memberi nilai-nilai positif dalam hidup kita.

Pada akhirnya memaknai pertemanan seharusnya dilakukan oleh setiap orang, kata pepatah tua "siapa berkawan dengan pencuri akan menjadi pencuri, siapa berkawan dengan orang pandai akan menjadi pandai." Mungkin saat ini kita tidak terlalu bodoh untuk menjadi kawan seorang pencuri, mungkin kawan yang sekarang tak juga pandai, tetapi setidaknya kita harus mampu memilih orang-orang yang bermakna untuk menjadi sahabat dan teman yang baik dalam kehidupan yang kita jalani.

------------------------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun