Hanya berbekal semangat, pasrah, ingin mencoba, dan belajar dari pengalaman membuatnya bertahan, hingga berkahir pada sebuah pencapaian bersama, yaitu: ABK didikannya berhasil tampil luar biasa dalam lomba paduan suara anak ditingkat regional di Jakarta).
Saya memilih Jayden sebagai tokoh utama dalam tulisan ini karena dia adalah gambaran dari realitas kehidupan pemuda pada umumnya. Walaupun Film ini sudah ditayangkan perdana sejak 27 September tahun 2011 lalu, artinya sudah sembilan tahun yang lalu persis dihari ulang tahun saya yang kesebelas. Namun begitu banyak nilai berharga yang didapatkan dari film ini. Satu di antaranya Belajar dari Kejatuhan, dan Sebagian dari Kepasrahan.
Setiap manusia pernah mengalami yang namanya "kejatuhan" bukan berarti jatuh dengan motor atau jatuh dari ketinggian, tetapi makna kejatuhan disini ialah menerima kenyataan yang pahit atas sebuah kegagalan dalam mengejar suatu pencapaian yang pada nyatanya gagal atau tidak berhasil dikejar, atau justu nyaris didapati namun lepas dari genggaman. Apakah ini artinya tidak berjodoh? Belum rezeki? Atau memang kita yang kurang berusaha?
Apapun jawabannya yang kita terima, baik jawaban orang lain maupun refleksi kita sendiri; sejatinya poin paling terakhir adalah hal paling masuk akal yang harus diperhatikan. Tidak berjodoh dan belum rezeki mungkin saja menjadi alasan yang kuat, tetapi keduanya terlalu naif untuk diterima begitu saja, selain kita melihat jawaban yang rill dari diri kita sendiri "apakah saya sudah berusaha keras?" haruslah menjadi pertanyaan dasar sekaligus menjadi cerminan untuk kita mengevaluasi diri.
Satu fakta yang melatar-belakangi banyak orang dalam beralasan bahwa "saya tidak salah, justru karean tidak berjodoh dan belum rezeki, artinya saya telah kehilangan kesempatan. So, untuk apa saya harus menyalahkan diri sendiri atau membuang-buang waktu mengevaluasi diri?"
Menurut Theron Dumont seorang penulis dari abad ke-19 dalam bukunya "The Power Of Concentration" Dia menyatakan bahwa "Aku kehilangan kesempatan; ujar seseorang. Ini mungkin saja benar, tetapi dengan kekuatan hasrat, kita bisa menemukan cara untuk mendapatkan kesempatan yang lain. Tidak benar ungkapan yang menyatakan bahwa kesempatan hanya datang sekali seumur hidup. Kenyataannya, kesempatan tidak pernah mencari kita; kita yang harus mencarinya."
Pertama kali membaca tulisannya Dumont, saya benar-benar kagum dan takjub dengan bagian yang dikutip, dan akhirnya saya tiba pada kesepakatan diri bahwa benar it's not true that opportunity only comes once.
Artinya adalah dari kejatuhan yang pernah dialami kita belajar untuk memaknai hidup yang sesungguhnya; bahwa hidup tidaklah pasif, tetapi aktiv, ketika kita memandang hidup itu penuh dengan kegagalan maka kita pun membentuk diri menjadi seorang yang hanya siap melihat kegagalan, dan bukan kemenangan.
Cogito Ergo Sum adalah Filsafat dari Renne Desscartes yang menyatakan bahwa apa yang kita pikirkan menggambarkan keadaan kita, termasuk bagaimana diri kita yang sebenarnya adalah hasil dari olah pikir kita sendiri.
Sehingga perlu untuk kita melihat bahwa kejatuhan mengajarkan kita untuk belajar "berani menatap cermin" melihat diri kita yang utuh dan rill lalu berani untuk mengkritik diri sendiri; maka mungkin saja kita berada pada fase awal menjadi pemenang, yaitu: membenahi diri untuk menatap kemenangan didepan nanti.
From Heart To Heart