Manajemen perusahaan tidak bisa menafikan bahwa karyawan adalah aset yang paling berharga dari perusahaan. Karena karyawan adalah ujung tombak dari kemajuan satu perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan budaya kerja yang membuat karyawan merasa bagian dari perusahaan dengan harapan si karyawan dapat bekerja maksimal dengan sepenuh hati untuk membawa dampak yang positif bagi pertumbuhan dan kemajuan perusahaan.
Namun itu hanyalah sebuah teori di atas kertas yang tidak sesuai dengan realitas yang ada saat ini. Banyak perusahaan lupa dan tidak memegang teguh prinsip bahwa karyawan itu adalah aset yang paling berharga.
Secara de facto, begitu banyak perusahaan yang tidak memedulikan penciptaan budaya kerja yang membuat karyawan merasa nyaman, atau menjadi bagian dari perusahaan yang harus punya tanggung jawab demi kemajuan perusahaan atau ibarat keluarga yang masing-masing anggota memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjalankan roda perusahaan semakin menggelinding ke arah yang lebih baik.
Lebih mengedepankan aspek pressure yang dibebankan kepada karyawan yang saban hari semakin meningkat tingkat tekanannya yang dimanifestasikan dalam sebuah target harian, mingguan maupun bulanan bahkan tahunan.
Memanusiakan karyawan atau pekerja sudah mulai mengalami pergeseran atau mulai luntur. Manajemen perusahaan lebih menekankan kepada target-target tanpa memperhitungkan sisi kemanusiaan dari si karyawan. Target tidak sesuai dengan apresiasi yang diberikan oleh perusahaan.
Akhirnya si karyawan merasa tidak nyaman, karena berbagai tekanan dan target yang ditetapkan demi mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya tapi tidak memperhitungkan kontribusi dari si karyawan.
Tidak tahan dengan budaya kerja yang seakan-akan tidak manusiawi dan semena-mena, pada akhirnya banyak karyawan atau pekerja yang memilih resign dari pekerjaannya karena sudah tidak menemukan kenyamanan dalam bekerja.
Mungkin bagi karyawan yang mengundurkan diri tersebut akan mengalami kehilangan penghasilan bulanan, namun tidak bagi perusahaan karena manajemen perusahaan akan dengan sangat mudah untuk merekrut kembali karyawan baru untuk menggantikan posisi yang kosong.
Namun, manajeman atau pimipinan perusahaan harus menyadari bahwa penerapan budaya kerja atau perlakuan kepada karyawan yang tidak mengedepankan prinsip kemanusiaan adalah sesuatu yang bertentangan dengan amanat undang-undang, yang mana dalam Pasal 88 ayat (1) huruf c UU No. 13 Tahun 2003 disebutkan bahwa setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama.
Dalam penerapan budaya kerja perusahaan sebagai cara untuk memanusiakan pekerja, 5 hal berikut harus di miliki oleh perusahaan terhadap pekerjanya.
1. Menghargai Karyawan
Karyawan adalah manusia yang perlu dihargai harkat dan martabatnya. Walaupun status mereka adalah buruh atau pekerja, namun hak mendasar mereka sebagai manusia perlu dihargai. Bentuk menghargai dari perusahaan kepada karyawan dapat diwujudkan dalam pemberian job description yang sesuai dengan porsi penghasilan yang diberikan oleh perusahaan.
2. Memberikan Apresiasi
Setiap karyawan pasti memiliki kontribusi yang sama terhadap keuntungan dan kemajuan dari perusahaan. Atas kontribusi dan kinerja yang diberikan, karyawan perlu di berikan apresiasi walaupun sekedar pujian atau pun dalam bentuk tambahan penghasilan. Apresiasi ini diberikan dengan harapan bisa meningkatkan semangat kerja dan produktivitas yang meningkat dari karyawan tentu akan berdampak terhadap kemajuan perusahaan yang signifikan.
3. Pengembangan Potensi
Atas kinerja dan kontribusi yang sudah diberikan oleh setiap karyawan, Perusahaan juga perlu memberikan pengembangan potensi kepada karyawan yang dinilai baik selama bekerja. Pengembangan potensi ini dapat diberikan berupa promosi jabatan ataupun promosi dari karyawan kontrak menjadi karyawan tetap.
4. Terbuka Terhadap Setiap Masukan atau Keluhan Karyawan
Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa bersifat terbuka atas setiap masukan ataupun keluhan dari karyawan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada sesuatu masalah yang dihadapi oleh karyawan ataupun hanya sekedar unek-unek yang membuat karyawan tidak menunjukkan performa yang bagus dari sebelumnya karena keluhan yang dirasakan.
Prinsip keterbukaan dari setiap masukan atau keluhan dari karyawan, perusahaan akan mempunyai cara yang solutif atas setiap keluhan ataupun masukan untuk bisa meningkatkan performa kerja karyawan yang berimplikasi terhadap kemajuan dari perusahaan ke arah yang lebih baik. Baik secara keuntungan finansial maupun secara fundamental perusahaan yang semakin kuat karena di topang kinerja karyawan yang sangat baik.
5. Bersikap Adil
perusahaan harus bersikap adil kepada setiap karyawan tanpa menciptakan dikotomi atau pengkotak-kotakan karyawan yang satu dengan karyawan yang lain. Tidak menganak emaskan karyawan yang satu namun disisi lain menganak tirikan karyawan yang lain. sikap tidak adil akan menciptakan gap diantara karyawan yang pada akhirnya nanti akan membuat hubungan kerja diantara sesama karyawan tidak lagi menjadi harmonis. Tentu akan berpengaruh terhadap kinerja dan performa karyawan.
Dengan menerapkan 5 hal di atas, diharapkan perusahaan sudah berada di jalur yang tepat dalam memanusiakan karyawan sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang demi terciptanya kenyamanan bekerja yang saat ini sangat dirasa sudah menjadi barang mahal atau langka oleh karyawan zaman now.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI