Mohon tunggu...
Hery Sinaga
Hery Sinaga Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil

-Penulis konten -saat ini sedang suka-sukanya menggeluti public speaking -Sedang menyelesaikan buku motivasi -karya novel : Keluargaku Rumahku (lagi pengajuan ke penerbit)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bahagia Itu Sederhana

25 Agustus 2023   11:49 Diperbarui: 25 Agustus 2023   13:31 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang ada, bagi mereka yang melihat konten tersebut, tentu ada sikap yang timbul dalam dirinya untuk membandingkan keadaan hidupnya yang tidak baik-baik saja, atau tidak sukses, tidak bergelimang harta, tidak pernah menikmati kemewahan, tidak pernah traveling namun punya pekerjaan walaupun penghasilan pas-pasan.

Membuat dia menyalahkan keadaan hidupnya kenapa tidak lebih baik atau bisa dengan seperti kehidupan mereka yang terlihat menyenangkan, bahagia dan punya sukses serta punya uang banyak.

Adanya sikap membanding-bandingkan kehidupan ini, akan membuat hidupnya tidak bahagia dan terkesan tidak mensyukuri apa yang sudah dia miliki. Padahal dia memiliki tubuh yang sehat namun kurang dalam hal ekonomi.

Sementara tidak menyadari, kalau masih ada orang yang lebih susah hidupnya bahkan ada yang berjuang untuk bisa sembuh dari penyakitnya, harus membayar oksigen untuk bisa bernafas bagi mereka yang ada dirumah sakit.

Nah, kalau sikap seperti itu kita ijinkan terus menerus, membandingkan hidup kita dengan kehidupan orang lain yang lebih baik, selalu ingin melakukan hal-hal yang tidak sesuai porsi ekonomi dan keuangannya.

Padahal kalau kita sadar dan menyadari dari hati yang terdalam, rumus hidup bahagia itu sebenarnya sederhana. Ketika kita sehat, itu sudah cukup alasan bagi kita untuk bisa bahagia. Karena banyak orang berjuang untuk sembuh bahkan harus menghabiskan banyak uang.

Cukup menerima keadaan kita seperti apa tanpa harus menuntut lebih untuk bisa menjadi seperti mereka yang sukses dalam segala hal, tidak menjamin kalau kita itu akan terbebas dari yang namanya masalah.

Apa yang kita punya, cukup kita syukuri dan jangan terlalu khawatir dengan kebutuhan yang ada didepan mata, karena Tuhan tidak mungkin tidak memenuhi segala kebutuhan kita asal kita mau bekerja dengan kesetiaan dan tulus serta mensyukuri kesehatan yang diberikan setiap harinya kepada kita.

Yang paling penting, tubuh sehat, bersyukur setiap hari dengan segala keadaan yang ada, melakukan apa yang bisa dilakukan sepanjang itu sesuai dengan porsi kemampuan kita, adalah rumus yang sederhana bagi kita untuk menjalani hidup yang bahagia.

Karena Bahagia itu, kita yang ciptakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun