Bukan hanya tingkat produktivitas yang ditimbulkan, pada level yang parah, stres yang diakibatkan oleh rutinitas yang terbebani oleh jam kerja akan mempengaruhi kesehatan tubuh dan jiwa. Kelelahan karena tidak ada waktu untuk bersantai lebih cenderung mudah bagi penyakit untuk menyerang tubuh.
Apakah saatnya memberlakukan hari kerja hanya 4 hari yaitu hari Senin sampai dengan Kamis?
Ini semua tergantung kepada pemerintah selaku pembuat regulasi sebagai pelaksana hubungan tripartit, yaitu pengusaha, pekerja dan pemerintah.
Kalaupun tidak mengubah undang-undang tentang ketenagakerjaan yang mengatur jam kerja itu 40 jam selama seminggu, setidaknya bisa dipadatkan jam kerja yang biasanya hanya 8 jam Senin sampai dengan jumat menjadi 10 jam dengan hari kerja Senin sampai dengan Kamis.
Atau alternatif yang paling ekstrim adalah merevisi undang-undang ketenagakerjaan yang mengurangi jumlah jam kerja dari 40 jam kerja Senin sampai dengan Kamis menjadi 32 jam dengan hari kerja Senin sampai dengan Kamis.
Perpetual Guardian, firma yang berbasis di Selandia Baru yang bereksperimen memotong satu hari kerja dengan menerapkan hari kerja Senin sampai dengan Kamis.
Adapun cara kerjanya adalah selama dua minggu di bulan Mei, perusahaan meminta 240 pekerja kantornya untuk bekerja sepanjang delapan jam selama empat hari, bukan lima hari. (Para pekerja dibayar selama lima hari)
Para peneliti dari University of Auckland dan Auckland University of Technology mensurvei para karyawan sesudahnya.
Hasilnya: 24% mengatakan keseimbangan kehidupan pribadi dan pekerjaan mereka telah meningkat, dan 7% merasa stresnya berkurang. Sementara itu, pimpinan perusahaan melaporkan tidak ada penurunan produktivitas.
Perusahaan yang mencoba bereksperimen dengan penerapan hari kerja sebanyak 4 hari adalah Microsoft. Perusahaan software raksasa itu mengimpelentasikan uji coba program empat hari kerja dalam seminggu.
Dilansir dari kompas.com, dalam eksperimennya mulai bulan Agustus lalu, sebanyak 2.300 pekerja di Microsoft mendapat jatah libur tambahan pada hari Jumat setiap pekannya, tanpa dipotong gaji. Ide itu diistilahkan mereka dengan sebutan "Work Life Choice Challenge".