Mohon tunggu...
Hery Sinaga
Hery Sinaga Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil

-Penulis konten -saat ini sedang suka-sukanya menggeluti public speaking -Sedang menyelesaikan buku motivasi -karya novel : Keluargaku Rumahku (lagi pengajuan ke penerbit)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pentingnya Pulse Oxymeter bagi Pasien Covid-19 Gejala Ringan Selama Isolasi Mandiri

30 Januari 2021   22:00 Diperbarui: 30 Januari 2021   22:06 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melansir Healthline, oximeter bisa digunakan untuk mengetahui tingkat oksigen di dalam darah seseorang. Selain itu, oximeter mampu mendeteksi seberapa efisien kadar oksigen yang dikirimkan ke bagian tubuh yang paling jauh dengan jantung.

Yang perlu diwaspadai adalah mendeteksi secara dini apa yang dikatakan dengan Happy Hypoxia. Itu mengapa alat ini penting untuk digunakan mengetahui seseorang pasien isolasi mandiri itu mengalami hipoxia atau tidak.

Happy hypoxia adalah penurunan kadar oksigen dalam darah. Kondisi tersebut membuat seseorang mengalami masalah dalam pernapasan berupa sesak napas atau dispnea. Atau bisa dikatakan bahwa kadar oksigen dalam darah berada dibawah angka 90.

Hypoxia adalah kondisi yang sangat berbahaya. Tanpa oksigen yang cukup, otak, ginjal dan berbagai organ dalam tubuh dapat rusak hanya dalam beberapa menit setelah gejala dimulai. Bila kadar oksigen dalam darah terus menurun, organ-organ tersebut dapat mati dan hal ini mengancam jiwa.

Studi terbaru dari Loyola University Health System, yang ditulis Science Daily mengungkapkan fakta, pengidap COVID-19 yang mengalami happy hypoxia masih bisa beraktivitas tanpa masalah dan tidak mengalami sesak napas.

Nah, berdasarkan penjelasan singkat di atas, penting bagi pasien isolasi mandiri untuk memiliki alat ini demi mendeteksi dini seseorang itu mengalami hipoxia atau tidak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun