Mohon tunggu...
Hery Sinaga
Hery Sinaga Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil

-Penulis konten -saat ini sedang suka-sukanya menggeluti public speaking -Sedang menyelesaikan buku motivasi -karya novel : Keluargaku Rumahku (lagi pengajuan ke penerbit)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dua Hal yang Diinginkan oleh Karyawan Perusahaan dari Pimpinannya

28 Desember 2020   22:46 Diperbarui: 31 Desember 2020   12:01 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai seorang atasan/ pimpinan harus memiliki sikap adil terhadap karyawan atau bawahannya. Sikap adil ini ditunjukkan dalam hal jam kerja sesuai dengan ketentuan, upah yang harus dibayarkan kepada karyawan atau tidak merampas apa yang menjadi hak dari seorang karyawan, memberikan pekerjaan sesuai dengan hak asasinya sebagai seorang karyawan di mana beban pekerjaan itu disesuaikan dengan kemampuan atau kondisi waktu dan prioritas yang harus diselesaikan tanpa memaksa secara berlebihan, menghargai hasil pekerjaan dengan memberikan reward bagi sebuah pencapaian dan punishment atas tindakan indisipliner atau target pekerjaan yang tidak selesai, hingga kepada sikap yang memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan dirinya dalam hal berkreasi dan berimprovisasi yang dapat membuatnya semangat dan termotivasi kembali dalam bekerja.

Sikap adil ini adalah hal yang mutlak yang harus ditunjukkan dan dilakukan seorang atasan terhadap karyawan atau bawahannya, karena dengan itu seorang atasan sudah menghormati karyawan itu sebagai seorang manusia yang harus dihormati hak asasinya.

Pramoedya Ananta Toer dalam bukunya yang berjudul BUMI MANUSIA berkata " Seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak dalam pikiran apalagi dalam perbuatan " .

2.    Seorang Atasan Harus Mengayomi

Atasan itu harus bisa mengayomi karyawan atau bawahannya. Karena ibarat dalam sebuah keluarga, atasan itu dianalogikan sebagai seorang ayah yang menjadi pimpinan dalam keluarga.

Apa yang menjadi keluhan dari anak-anaknya, tentu seorang ayah harus sebisa mungkin harus mengerti apa yang menjadi keluh kesah dari anak-anaknya.

Seorang pemimpin itu harus bisa mengayomi karyawannya. Sebagai contoh misalnya, ketika dalam pekerjaan itu ada masalah, atasan yang baik itu harus berada di garda terdepan dalam menyelesaikan masalah itu, jangan malah lepas tangan dan menghindar, membiarkan bawahannya yang menyelesaikan masalah itu sendiri.

Mengayomi itu adalah sikap merangkul dan melindungi dari seorang atasan. Jauh dari sikap marah-marah, menyalahkan bawahan, tidak mau peduli dan lain sebagainya.

Dalam sikap mengayomi ini menunjukkan ciri dari seorang bapak terhadap anak-anaknya. Seorang bapak tentu akan berusaha menyenangkan anak-anaknya.

Seorang atasan atau pimpinan juga harus menunjukkan sikap mengayomi untuk membuat karyawan itu menjadi senang, nyaman dan bahagia dalam bekerja.

Ketika kenyamanan dalam bekerja sudah mereka temukan di tempat mereka bekerja, tentu akan meningkatkan produktivitas bekerja mereka yang akan bermanfaat nantinya bagi kemajuan perusahaan.

Ketika seorang atasan menyadari bahwa karyawan atau sumber daya manusia adalah aset yang berharga bagi perusahaan harus diperlakukan sesuai dengan norma kewajaran dengan memperhatikan hak asasinya dan berusaha untuk menciptakan kenyamanan dalam dirinya untuk bekerja sehingga motivasi nya juga ikut berkembang, maka akan tercipta suatu hubungan kerja yang harmonis dan nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun