Di masa yang akan datang mungkin akan menjadi teror tersendiri bagi fans Manchester United (MU). Ketidak-stabilan performa, buruknya manajemen, pelatih yang tidak konsisten dan pemain yang sudah mulai "ogah-ogahan" bermain.Â
Hal tersebut jadi rezeki tersendiri bagi para media bahwa meliput berita "Kejatuhan" MU akan menjadi berita yang akan tetap panas dimusim yang akan mendatang. Musim 2018/2019 mungkin akan menjadi pembelajaran paling berharga bagi klub ini pasca pelatih legendaris mereka, Sir Alex Ferguson pensiun.
Ketika Liga Primer Inggris bergulir, Pogba menjadi starter di bawah Mourinho kala itu dan langsung menyandang ban kapten. Laga tersebut berlangsung "sengit", Pogba berhasil menyumbang 1 gol dari titik putih dan mengantar MU menang pada laga pertama melawan Leicester.
Sepanjang pertandingan, ada gerak-gerik aneh dari body-language Pogba yang mengatakan ia seolah-olah tidak "berkeinginan" bermain di Old Trafford. Seusai laga, Pogba mem-post fotonya di Instagram yang captionnya yang berbunyi, "I'll always give my best to the fans and my teammates no matters what's going on".Â
Isu ini diterpa dengan rumor kepergiannya ke Barcelona. Diperparah dengan tingkah laku Pogba yang terlihat sering melakukan cekcok terhadap pelatih Jose Mourinho. Para pundit, jurnalis, dan legenda klub tentu terus menyorot Pogba kemanapun ia melangkah. Hal ini tidak lepas dengan gaya kehidupan Pogba yang terlalu stylish, dia selalu mengganti gaya rambutnya.Â
Kritik bertubi-tubi pun menyerang Pogba dengan tingkah lakunya yang tidak berbanding lurus dengan performanya di lapangan selama berseragam MU. Para legenda MU juga seakan tidak mau ketinggalan untuk menyerang Pogba. Dari Schemeichel, Scholes hingga Roy Keane mereka beramai-ramai mengkritik Pogba.
Ed Woodward (CEO MU) pun memiliki alasan tersendiri yang bersikeras untuk menahan Pogba di Old Trafford karena nilai jual dalam diri Pogba sangatlah menguntungkan bagi MU.Â
Belum lagi agen Pogba, Mino Raiola yang terkenal sebagai agen "mata duitan" oleh para media Eropa jelas akan mendapatkan uang yang berlipat-lipat didalam kantongnya melalui Pogba dan MU.Â
Selain sponsor utama MU yaitu Adidas (juga sponsor utama Pogba) otomatis mendongkrak saham-saham MU. Penjualan jersey dengan nama Pogba pun paling tertinggi di klub, serta di Liga Primer Inggris sebelum digeser oleh Alexis Sanchez menyusul kepindahannya (juga) ke MU pada musim dingin.Â
Itulah mengapa, manajemen MU menahan Pogba di Manchester. Dikhawatirkan jika transfer Pogba berhasil, otomatis pemasukan kedalam kantong MU menjadi berkurang dan saham menjadi anjlok.