Kedua profesi guru masih jauh dari kesejahteraan Ini dibuktikan oleh beberapa penulis yang mengawali karirnya sebagai guru dengan gaji seadanya dan bertahan hingga puluhan tahun. Perubahan status dari guru honorer sampai menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) didapat baru beberapa tahun belakangan. Sebelumnya guru harus terus mengajar mencerdaskan anak bangsa dengan gaji seadanya untuk bertahan hidup.
Seolah buku tebal ini menjadi saksi bagaimana para penulis yang berprofesi sebagai guru untuk bertahan mencerdaskan anak bangsa bahkan menjadi saksi bahwa guru adalah profesi yang siap dengan berbagai perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia. Buku ini juga kelak akan menjadi saksi bisu atas apa saja yang telah dibuat oleh penulisnya dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
Tidak ada gading yang tak retak buku ini pun masih ada kekurangan nya yaitu Dalam penulisan Memoar, penulis perlu memperhatikan timeline. Memoar tersebut dibuat mengembangkan naskah dengan menambahkan detail keadaan saat itu. Selain itu tidak semua penulis memberikan pesan moral di setiap kejadian yang dituliskan sehingga ada pelajaran berharga yang bisa diambil. Setiap penulis memiliki banyak mutiara kehidupan yang indah, dan layak untuk dibagikan sebagai bentuk buah dari perjalanan terutama menjadi seorang pendidik. Dan pada akhirnya buku ini menjadi bukti perjalanan panjang seorang guru akan berakhir dalam kecintaannya akan profesi yang mulia ini. Saya sangat merekomendasikan semua guru untuk memiliki dan membaca buku ini.
Tanjung Priok, 28 Oktober 2024
Hery Setyawan Guru Pendidikan Pancasila SMPN 42 Jakarta
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H