Saya sendiri pernah merasakannya. Login bengitu sulit, saat itu saya diburu untuk segera posting walaupun itu hanya target pribadi agar ulasan tidak basi. Upaya dengan bersihkan cache sudah saya lakukan yang merupakan upaya yang disarankan, sama saja tak berhasil juga. Akhirnya seakan tidak ada jalan lain, program browser saya install ulang. Hasilnya sama saja tak bisa login, ini yang saya lakukan di desktop. Sementara ketika login pada versi mobile ternyata tidak ada persoalan. Â Â Â
Saya pikir ini hanyalah sementara saja. dan memang benar ketika dicoba di malam hari hasilnya lancar-lancar saja. Untungnya kejadian itu hanya sesaat, tidak sampai "tersiksa" begitu lama. Kondisi saya masih beruntung, berkaca pada pengalaman beberapa rekan bahkan sampai saat ini tidak bisa login. Entah masalah maintenance mana yang menderanya, sehingga merasa bosan sendiri ke Kompasiana.
Kita berharap pada Kompasiana bahwa apa yang sudah bagus di konten itu bisa dibarengi juga di infrastrukturnya. Kiranya perlu juga mengabaikan ucapan sang menteri yang tak "mementingkan" sisi infrastuktur. Beraktifitas secara nyaman ngeblog tentu dambaan para Kompasianer layaknya bermedia sosial milik negara luar itu. Dan tentunya para Kompasianer akan bersabar untuk segala perbaikan itu, walaupun kadang terjebak pada situasi benci tapi rindu.Â
 Beberapa yang tidak sabar (baca: kecewa) mulai malas berkompasiana yang bisa jadi lalu membuat portal sendiri. Tidak dipungkiri bahwa beberapa portal baru saat ini banyak dikembangkan "alumni" Kompasiana.  Inilah tantangan Kompasiana yang sudah tumbuh menjadi besar, yang seharusnya bisa menyesuaikan diri karena harus menanggung beban berat. Idealnya biarkan para Kompasianer itu bertugas menghasilkan konten positif. Tanpa harus "dipusingkan" kondisi infrastrukturnya, mereka tahunya harus lancar saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H