Mohon tunggu...
Hery Supriyanto
Hery Supriyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga net

Liberté, égalité, fraternité ││Sapere aude ││ Iqro' bismirobbikalladzi kholaq ││www.herysupri.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ucapan Menteri Kominfo di antara Pujian dan Kritikan bagi Kompasiana

9 Februari 2018   10:41 Diperbarui: 9 Februari 2018   18:15 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sendiri pernah merasakannya. Login bengitu sulit, saat itu saya diburu untuk segera posting walaupun itu hanya target pribadi agar ulasan tidak basi. Upaya dengan bersihkan cache sudah saya lakukan yang merupakan upaya yang disarankan, sama saja tak berhasil juga. Akhirnya seakan tidak ada jalan lain, program browser saya install ulang. Hasilnya sama saja tak bisa login, ini yang saya lakukan di desktop. Sementara ketika login pada versi mobile ternyata tidak ada persoalan.     

Saya pikir ini hanyalah sementara saja. dan memang benar ketika dicoba di malam hari hasilnya lancar-lancar saja. Untungnya kejadian itu hanya sesaat, tidak sampai "tersiksa" begitu lama. Kondisi saya masih beruntung, berkaca pada pengalaman beberapa rekan bahkan sampai saat ini tidak bisa login. Entah masalah maintenance mana yang menderanya, sehingga merasa bosan sendiri ke Kompasiana.

Semoga Kompasiana segera sembuh dan sehat selalu. Sumber: dokumentasi Kompasiana
Semoga Kompasiana segera sembuh dan sehat selalu. Sumber: dokumentasi Kompasiana
Kondisi semacam ini tentu harus menjadi perhatian tersendiri bagi Kompasiana bila tak ingin ditinggalkan penggunanya hanya karena alasan kecewa. Kompasiana dan Kompasianer tentu tidak ingin mengikuti platform blog lain yang sudah menyatakan tutup seperti multiply. Apalagi bila menyangkut tulisan yang banyak di-postingdi Kompasiana, tentu akan membuat kesulitan (malas lebih tepatnya) untuk mem-backup dalam bentuk lain.   

Kita berharap pada Kompasiana bahwa apa yang sudah bagus di konten itu bisa dibarengi juga di infrastrukturnya. Kiranya perlu juga mengabaikan ucapan sang menteri yang tak "mementingkan" sisi infrastuktur. Beraktifitas secara nyaman ngeblog tentu dambaan para Kompasianer layaknya bermedia sosial milik negara luar itu. Dan tentunya para Kompasianer akan bersabar untuk segala perbaikan itu, walaupun kadang terjebak pada situasi benci tapi rindu. 

 Beberapa yang tidak sabar (baca: kecewa) mulai malas berkompasiana yang bisa jadi lalu membuat portal sendiri. Tidak dipungkiri bahwa beberapa portal baru saat ini banyak dikembangkan "alumni" Kompasiana.  Inilah tantangan Kompasiana yang sudah tumbuh menjadi besar, yang seharusnya bisa menyesuaikan diri karena harus menanggung beban berat. Idealnya biarkan para Kompasianer itu bertugas menghasilkan konten positif. Tanpa harus "dipusingkan" kondisi infrastrukturnya, mereka tahunya harus lancar saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun