Macau yang berada di Asia banyak pengaruhnya dari eropa karena selama 400 tahun menjadi koloni Portugis. Dalam konteks kekinian kemodernan ala eropa tidak terhindarkan untuk berada di Asia. Kemodernan dapat terlihat dengan menjulangnya gedung-bertingkat dan beberapa sarana lain, serta keberadaan tempat hiburan seperti kasino yang didukung berbagai fasilitas yang megah.
Inilah keunikan dari Macau yang merupakan perpaduan dari dua kutub yang berlainan namun bisa berpadu. Macau merupakan tempat di Asia (baca: Tiongkok) dengan rasa eropa. Semua berdiri dengan ciri khasnya tersendiri masing-masing, yang tentu ada asimilasi yang berlangsung secara alamiah. Era masa kini Macau terus membangun dengan berbagai bangunan modernnya, dengan lain sisi masih mempertahankan warisan masa lampau berupa bangunan yang masih terawat.
Paduan lain bisa terlihat pada budaya dan kebiasaan penduduk Macau. Dari segi bahasa resmi yang digunakan, bahasa Kanton dan Portugis cukup mendominasi. Demikian pula dengan kulinernya. Kue Egg Tart adalah contoh bagaimana paduan barat dan timur itu bisa berjalan dengan baik. Panganan ini banyak di cari para wisatawan ketika berkunjung ke Macau. Â Â
Kolonialisme --masa lampau- tentu menyisakan ruang positif dan negatif. Menjadi bijak menyikapinya saat ini adalah jalan keluar terbaik. Maka dari itu Macau ini mampu memberikan pelajaran itu semua, tidak menyisakan --meminjam istilah Yudi Latif- "masa lalu yang membunuh masa depan". Jika kesempatan itu ada, rasanya ingin juga menjejakkan kaki di kawasan bersejarah di Macau ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI