Bagi saya acar ngobroldan sosialisasi empat pilar MPR RI ini cukup bermanfaat untuk selalu dan terus dilakukan kepada semua pihak. Melalui acara ini saya seakan tersadar kembali tentang memori bahan-bahan yang pernah diterima di bangku sekolah dan kuliah dulu. Sekadar menyegarkan ingatan akan pentingnya nilai kebangsaan serta tantangan ke depan dalam rangka utuhnya bangsa dan negara tercinta ini. Dalam perkembangannya empat pilar MPR RI itu bisa disesuaikan dengan kondisi zaman kekinian, dan itu pernah dilakukan dengan amandemen UUD 1945.
Jika rasa kebangsaan ini sudah tercipta bagi generasi saat ini dan mendatang. Maka jati diri ini akan terbentuk dan melekat di manapun. Tidak akan mudah terombang-ambing dengan pemikiran dari luar yang menyimpang. Kekuatan jati diri ini juga diperlukan dalam era globalisasi ini. Apabila kita berkelana ke manapun yang ada di muka bumi ini tidak akan kehilangan identitas kebangsaan. Serta juga memiliki jiwa nasionalisme yang mempunyai daya tahan dan saing. Sehingga tidak pula merasa superior apalagi inferior.
Diharapkan pula kesadaran akan empat pilar MPR RI ini akan membentuk jiwa pemuda seperti masa lalu yang dapat mengikrarkan Sumpah Pemuda 1928. Yang kemudian dapat memproklamasikan kemerdekaan tahun 1945. Zaman dahulu dengan keterbatasan jarak dan waktu, bisa menyatukan segala perbedaan yang ada. Justru zaman saat ini dengan segala kemudahan (transportasi, komunikasi, dan informasi) serta keberadaan media sosial yang ada, semoga dapat menyatukan jarak dari Sabang sampai Merauke serta anugerah kebhinnekaan ini. Generasi milenial tidak boleh tercabut akar kebangsaannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H