Bakso yang diproduksinya selain dipakai sendiri juga dipasarkan ke penjual bakso yang lain. Dari segi harga memang lebih mahal sedikit, namum dengan kepastian kehalalan dan higienisnya. Jika dihitung dengan tenaga yang dikeluarkan maka harga jatuhnya bisa sama bila membikin sendiri. Ada sekitar 15 penjual bakso yang mengambil produksi baksonya, yang rata-rata memakai gerobak. Hal ini sesuai dengan misinya bahwa konsumen perlu disajikan bakso yang bermutu dengan harga yang terjangkau. Â Â Â Â Â
Masih banyak persoalan yang harus diselesaikan dalam perbaksoan ini dengan banyaknya penjual bakso di Malang dan sekitarnya. Salah satu persoalan yang harus dipecahkan adalah keberadaan mesin penggilingan umum. Masalah kebersihan kadang bisa abai karena penggunanya adalah masyarakat umum. Dagingnya pun bisa bermacam-macam yang tidak bisa dideteksi kualitasnya. Belum lagi permasalahan dalam kebersihan mesin ketika berganti konsumen. Idealnya berganti konsumen juga dibarengi pencucian mesinnya sehingga sisa-sisa dari penggilingan daging sebelumnya bisa dipastikan bersih.
Saat ini memang Fauzi memiliki mesin penggilingan sendiri namum tidak diperuntukkan untuk umum. Selain alasan untuk menjaga kualitas produksi baksonya juga karena lokasinya yang tidak strategis karena berada di rumah dan masih agak jauh dari jalan utama. Yang ia inginkan adalah penggilingan umum yang skala besar yang bisa dipergunakan siapa saja, terutama para pembuat bakso. Ia menginginkan bahwa penggilingan umum tersebut memenuhi persyaratan kualitas dagingnya serta proses pengilingannya, yang sesuai dengan syariah dan kehigienisannya. Baginya pada mesin pengilingan ini merupakan kunci dalam membuat bakso yang baik dan benar. Sedari awal ini harus diantisipasi, pencampuran bahan olahan pembuat bakso berada di sini. Banyak penggilingan umum yang abai akan hal ini, yang tidak menyeleksi ketat bahan yang digunakan konsumen.
Banyak wirausahawan (entrepreneur) seperti yang dilakukan Fauzi. Melakukan usaha tidak semata untuk mencari laba belaka walau itu termasuk usaha kecil menengah (UKM). Usaha dilakukan untuk tujuan yang baik, ada aksi sosial didalamnya. Tokoh-tokoh seperti itu perlu diberikan apresiasi walaupun mereka melakukan itu semua bukannya memburu penghargaan. Dari rekam jejaknya pantas untuk untuk diberi "pengakuan", untuk sebagai teladan agar kita dapat mencontohnya. Seperti ajang Danamon Entrepreneur Awards 2017 adalah salah satu sarananya untuk menampilkan para  entrepreneur  yang berdikasi terutama pada ranah sosial.       Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H