Dengan berjalannya waktu impian membangun perumahan dihentikan. Dan “banting setir” untuk menangkap peluang yang ada dengan mengembangkan kawasan wisata. Potensi keindahan alam sudah tersedia secara gratis, serta pengembangan lain dengan mitra lokal dalam wisata berkebun. Dan beberapa rumah yang sudah dibangun akan difungsikan sebagai homestay bagi wisatawan.
Budi Santoso di saksikan para perangkat Desa menggunting pita peresmian. Dok pribadi
Budi pun bercita-cita bahwa Plaza Garden ini dapat menjadi suatu kawasan yang terintegrasi dengan wisata di Gunung Banyak yang populer dengan paralayangnya, sehingga nantinya bisa menjadi wisata unggulan dunia. Upaya seperti itu semestinya harus bisa didukung oleh berbagai pihak. Suatu konsep wisata yang tidak meminggirkan para petani bahkan dijadikan mitra.
Dari pihak pemerintah juga harus bisa saling bekerja sama karena berbeda pemerintahan daerah (Kota Batu dan Kabupaten Malang). Jika perlu pemerintah propinsi Jawa Timur ataupun pusat (kementerian terkait) dapat turun tangan untuk menjembatani itu semua. Maklum saja “lahan basah” sering diributkan karena ingin memperoleh jatah yang dirasa adil.
Tampak dari atas. Dok pribadi
Tampak dari samping atas. Pemandangan gunung dan lahan pertanian. Dok pribadi
Pada bagian atas perlu banyak pembenahan untuk mempercantik diri. Dok pribadi
Semoga saja Plaza Garden terutama Taman Kelinci ini tidak hanya sekedar menjadi kawasan wisata pelepas lelah. Tetapi juga dapat menjadi wahana pendidikan dan pembelajaran, yang di sekolah –bisa jadi- para murid hanya “dijejali” teori saja tanpa disertai aplikasinya. Dan belajar pun bisa lebih santai karena disertai dengan bermain pula.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya