[caption caption="Sebuah taman di sekitar Masjid Quba Madinah yang memakai air sebagai bahannya. Dok Pribadi"][/caption]Tuhan memang menciptakan permukaan bumi ini dengan tidak sama. Di negara kita dikaruniai negeri yang hijau bagaikan zamrud khatulistiwa. Di belahan bumi lain, ketika mengunjungi Saudi Arabia kita akan menemui kebalikannya. Suatu negeri yang ditakdirkan tanah dan bukit yang tandus bahkan berbatu serta gurun pasir.
Berbeda dengan kondisi tanah air, namanya sungai bahkan kali atau selokan hampir tidak kita jumpai apalagi itu waduk atau danau. Maka tidaklah heran bila ada ungkapan bahwa air itu sesuatu yang berharga di gurun pasir. Tidak heran pula bila tanaman jarang tumbuh di sana karena memerlukan air sebagai bahan menumbuhkannya.
[caption caption="Pemanadangan yang kita jumpai dalam perjalanan melewati tol di Saudi Arabia. Dok Pribadi"]
Ketika berada di Saudi Arabia dalam rangka umrah dengan mengunjungi beberapa kota: Madinah, Mekkah, dan Jeddah, air sepertinya tidak menjadi persoalan yang berarti pagi para pengunjung. Saat berada di hotel masalah air lancar saja, jika ingin bersih diri tinggal pilih mau yang biasa atau hangat disediakan. Ketinggian kamar hotel tidak menjadi persoalan, air tidak kekurangan.
Ketika berada di masjid, tempat wudhu dan kamar mandi air mengalir dengan deras. Bahkan di masjid Nabawi di Madinah dan Masjidil Haram di Mekkah, air zamzam tersedia di beberapa sudut dan seakan tiada habisnya walau yang meminumnya ribuan jamaah.
[caption caption="Air zamzam disediakan untuk para jamaah baik di Masjid Nabawi Madinah dan Masjidil Haram Mekkah. Dok pribadi"]
Ketika kita mengunjungi masjid Quba, yaitu masjid pertama yang dibangun oleh nabi atas dasar taqwa, masjid bersejarah ini berada di Madinah. Maka tampak di luar masjid ada taman yang dihiasi pancuran air. Jika hal itu berada di Indonesia wajar saja, tetapi ini berada di suatu tempat yang tandus di mana dalam pikiran kita air boleh dibilang jarang atau langka.
Dan ketika berada di sudut kota Mekkah kita akan menemui rumput yang tampak hijau. Dan memang itu rumput beneran, tampak dari kejauhan ada pancaran air untuk menyiraminya. Dan di beberapa sudut yang lain juga tumbuh pepohonan yang rimbun dan itu bukan pohon kurma. Jika kita ke padang Arafah di beberapa sudutnya akan tampak pula pepohonan hijau, yang kata orang itulah pohon Sukarno.
[caption caption="Sebuah taman di sudut kota Mekkah yang dihiasi tanaman berbunga. Dok Pribadi"]
[caption caption="Taman di kota Mekkah dengan dihiasi rumput. Dok Pribadi"]
Di tengah daerah gersang dengan cuaca panas ditambah lagi curah hujan yang langka, keberadaan air merupakan hal yang berharga. Sejenak bila kita membaca sejarah masa lampau, akan diketahui betapa susahnya air itu. Namun di masa Saudi modern ini masalah ketersediaan air dapat memperoleh solusinya.