Tanggapan terhadap rencana pembuatan film dokumenter ini cukup beragam. Sebagian penikmat musik keroncong pakem mengapresiasi inovasi yang dibawa oleh komunitas De Oemar Bakrie, melihatnya sebagai bentuk evolusi alamiah yang diperlukan untuk menjaga relevansi keroncong di era modern. Namun, sebagian lainnya, terutama dari kalangan konservatif, menganggap perubahan gaya ini sebagai ancaman terhadap keaslian musik keroncong.
"Kami berharap nantinya  film ini dapat menjadi jembatan bagi dialog antara inovasi dan pelestarian, serta menginspirasi lebih banyak anak muda untuk berkarya dalam musik tradisional," ujar Galih, salah satu anggota komunitas De Oemar Bakrie.
Menuju Keberlanjutan
Dengan bekal keterampilan yang diperoleh, komunitas De Oemar Bakrie berencana untuk terus memproduksi karya-karya dokumenter yang mempromosikan keroncong dan seni budaya lainnya. Mereka berharap dapat menjadikan dokumenter sebagai media pelestarian budaya yang inklusif dan kreatif, serta merangkul berbagai lapisan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H