Mohon tunggu...
Herwan Soejadi
Herwan Soejadi Mohon Tunggu... Lainnya - Balai Pemerintahan Desa di Lampung

Penggiat Tata Kelola Pemerintahan Desa, Master Trainer Tata Kelola Pemerintahan Desa pola pembelajaran Tatap Muka dan Daring, dan Penulis Lepas.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Swakelola vs Penyedia: Mana yang Lebih Baik untuk Pembangunan Desa?

13 Oktober 2024   18:37 Diperbarui: 13 Oktober 2024   18:51 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://publikasilampung.id/3-kades-di-jati-agung-lamsel-bangun-jalan-cor-mandiri/

 

Pilihan antara swakelola dan penyedia tergantung pada berbagai faktor, seperti skala pekerjaan, anggaran, ketersediaan sumber daya, dan tujuan yang ingin dicapai. Tidak ada metode yang secara mutlak lebih baik, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Untuk pekerjaan yang kompleks, kombinasi antara swakelola dan penyedia bisa menjadi solusi yang efektif. Misalnya, pekerjaan persiapan dapat dilakukan secara swakelola, sedangkan pekerjaan utama dilakukan oleh penyedia.  Perencanaan yang matang, baik swakelola maupun menggunakan penyedia, perencanaan yang matang sangat penting untuk memastikan keberhasilan pekerjaan.

Pengawasan yang ketat, terlepas dari metode yang dipilih, pengawasan yang ketat diperlukan untuk memastikan pekerjaan berjalan sesuai rencana dan anggaran.  Penting untuk diingat bahwa pembangunan desa adalah proses yang kompleks dan membutuhkan pertimbangan yang matang. Dengan memilih metode yang tepat, diharapkan pembangunan desa dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan manfaat yang optimal bagi masyarakat.

(1)   Peraturan LKPP No.12 Tahun 2019 Pasal 1angka 19

(2)   Peraturan LKPP No.12 Tahun 2019 Pasal 1angka 13

(3)   Peraturan Menteri Dalam Negeri No.20 Tahun 2018 Pasal 7 (2) dan (3)

(4)   Peraturan LKPP No.12 Tahun 2019 Pasal 1angka 15

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun