Mohon tunggu...
Hervin Fahri
Hervin Fahri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Sedang belajar untuk membuat tulisan yang bermanfaat. Jika terdapat kritik atau saran tentang tulisan saya silahkan disampaikan pada kolom komentar. Anda bisa memberi rating pada tulisan saya jika Anda menyukainya. Enjoy the content :)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Aquascape, Keindahan Alam dalam Sekotak Kaca

30 Juni 2021   11:27 Diperbarui: 4 Juli 2021   09:17 1050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Huy Phan on Unsplash

Saat ini sedang tren memelihara ikan hias dalam akuarium tapi dengan landscape ekosistem alami. Tren tersebut dinamakan aquascape. Tidak sekedar memelihara ikan di akuarium saja, kegiatan ini juga memperhatikan aspek lain yaitu tanaman. Meskipun hiasan, tanaman yang ada di dalam aquascape bukanlah tanaman mati melainkan tanaman hidup.

Jadi, untuk melakukan kegiatan ini kalian tidak hanya fokus merawat ikan-ikan hias saja tetapi juga merawat dan memantau pertumbuhan tanaman di dalamnya.

Keberadaan tanaman inilah yang membuat kesan pada aquascape lebih hidup, seolah ikan-ikan yang berenang di dalamnya sedang berada di alam bebas.

Aquascape dapat memberikan keindahan pemandangan alami yang luas tapi dalam bentuk miniature. Memiliki aquascape di rumah bisa membantu menghilangkan stresmu setelah melakukan padatnya aktivitas sehari-hari. Warna-warni ikan ditambah indahnya pemandangan hijau bak di pedesaan membuat otakmu lebih fresh.

Selain itu, penghobi aquascape biasanya membuat aquascape dengan tampilan yang beraneka ragam. Kalian juga bisa mengganti tampilan landscape jika sudah merasa bosan dengan pemandangan yang ada. Jadi, bukan masalah buat kamu yang gampang bosan dengan pemandangannya.

Akan tetapi untuk bisa membuat landscape pemandangan alami pada aquascape tidak bisa didapatkan dengan instan.

Hal ini dikarenakan sebelum mengisi akuariummu dengan berbagai jenis ikan, kalian perlu mempersiapkan ekosistem mini di dalamnya.

Untuk membuat ekosistem tersebut kalian perlu menunggu tanaman-tanaman tersebut tumbuh dengan baik.

Akan tetapi kalian tidak perlu khawatir karena untuk mendapatkan itu kalian tidak perlu menunggu lama serta prosesnya cukup mudah.

Lalu bagaimana caranya? Apakah seorang yang masih awam tentang aquascape bisa membuatnya? Kalian tidak perlu khawatir karena artikel ini akan membagikan cara membuat aquascape untuk pemula. Jadi tetap simak artikel ini ya.

 Berikut ini panduan untuk membuat aquascape

Siapkan bahan-bahan

Untuk membuat aquascape ada bahan-bahan yang perlu kalian siapkan. Kalian perlu menyiapkan berbagai bahan seperti; pupuk, tanaman, serta media tanamnya.

Tapi tenang, untuk menyiapkan bahan tersebut kalian tidak perlu mencari berbagai bahan di alam bebas.

Saat ini kalian dapat dengan mudah mendapatkan bahan-bahan tersebut di toko-toko yang menjual ikan hias. Jika memang di daerahmu belum ada kalian dapat membelinya di toko online.

Lalu apa saja bahan-bahannya?

1. Akuarium ukuran sedang
2. Lampu LED
4. Filter pembersih air
5. Bakteri started
6. Rumah bakteri
7. Pupuk dasar
8. Carpet seed (rumput)
9. Pasir malang/karung
10. Pasir silika (opsional)
11. Batu2an (opsional)
12. Batang kayu untuk ala bonsai (opsional)

Bahan-bahan yang telah disebutkan di atas merupakan komponen utama untuk membuat aquascape. Akan tetapi, kalian bisa menambahkan berbagai hiasan lain jika memang menginginkannya. Jika kalian sudah mulai memahami cara kerja dari aquascape, kalian bisa menuangkan kreativitas kalian untuk membuat landscape pemandangan sesuai dengan keinginanmu. Sekarang lanjut ke langkah selanjutnya.

Proses penataan

Bersihkan akuarium

Bersihkan akuarium yang telah dicuci dengan cara dilap sampai kering. Pastikan jangan sampai ada bekas sabun atau zat kimia pembersih lain yang menempel pada akuarium.

Sebagai saran, ketika ingin membuat landscape dianjurkan untuk membeli akuarium khusus aquascape yang telah memiliki sistem filter internal serta penerangan LED di dalamnya.

Akan tetapi, jika kalian menginginkan ukuran yang berbeda kalian bisa membelinya secara terpisah.

Penyusunan media tanam

Hal pertama yang dapat kalian lakukan adalah dengan menaburkan bubuk bakteri started. Bubuk ini berfungsi untuk menstabilkan ekosistem yang ada di dalam akuarium.

Selain itu, bubuk tersebut nantinya akan memberikan nutrisi pada tanaman di dalamnya.

Setelah ditaburkan secara merata, tambahkan rumah bakteri di atasnya sercara merata juga. Hal tersebut dilakukan agar bakteri yang ada bisa tetap bertahan hidup nantinya.

Lapisan ketiga adalah pupuk dasar. Taburkan pupuk tersebut hingga merata sebagai sumber nutrisi tambahan untuk rumput dan tanaman di dalamnya.

Pada lapisan atasnya tuangkan pasir malang/pasir karung secara merata sebagai media untuk untuk menempel tanaman di atasnya. Susun 2 bahan tersebut secara berulang (pupuk -- pasir --pupuk -- pasir).

Setelah media untuk tanaman tersebut tersusun secara sempurna, kalian bisa menata berbagai hiasan seperti batuan dan juga batang kayu. Letakkan bebatuan serta kayu sesuai keinginginan kalian.

Sebagai catatan, jika ingin meletakkan kayu maka rekatkan pada batu atau permukaan kaca agar tidak mengambang ketika diisi air.

Setelah diletakkan sesuai keingian kalian, langkah selanjutnya adalah menaburkan carpet seed (bibit rumput) di berbagai tepat yang kalian inginkan. Taburkan sebagain besar pada permukaan media tanam sesuai selera.

Selain itu, kalian juga bisa menaburkannya di atas kayu seolah kayu tersebut adalah bonsai hidup.

Sebagai tambahan, kalian dapat menambahkan tanaman hias air di area yang kalian inginkan.

Proses pertumbuhan

Setelah melakukan semua proses penataan, langkah selanjutnya adalah menunggu tanaman yang di dalamnya tumbuh serta memiliki akar cukup kuat sebelum mengisi akuarium dengan air.

Hal tersebut memakan waktu sekitar 1 minggu. Selama proses tersebut jangan lupa untuk menyalakan lampu selama 24/7 serta menyiramnya setiap hari dengan cara meneteskan air atau menggunakan semprotan.

Jadi, setelah proses penataan tidak langsung menuangkan air kedalamnya karena tanaman belum tumbuh sempurna.

Pengisian air serta ikan

Setelah menunggu 1 minggu, rumput serta tanaman sudah mulai beradaptasi. Akar-akar mereka sudah mulai tumbuh dan rumput sudah mulai terlihat hijau.

Jika hal tersebut sudah terlihat, isilah air dengan menggunakan selang serta gunakan debit air yang kecil. Hal tersebut untuk mencegah agar susunan yang ada tidak rusak.

Setelah akuarium terisi, diamkan akuarium tersebut kurang lebih 3-5 hari. Hal tersebut dimaksudkan agar air beradaptasi dengan lingkungan akuarium.

Setelah menunggu 3-5 hari kalian bisa memasukan ikan hias di dalamnya. Pilih ikan hias dengan ukuran kecil dan tidak agresif.

Hal tersebut agar ikan yang masuk memiliki banyak variasi serta tidak merusak tatanan landscape. Tambahkan juga udang hias yang berperan memakan alga agar tidak tumbuh berlebih.

Sebagai proses perawatan, nyalakan lampu tidak lebih dari 9 jam. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar tanaman tidak tumbuh terlalu cepat.

Untuk proses pengurasan lakukan secara berkala sebanyak satu kali dalam seminggu. Pengurasan air tidak boleh melebihi 50% air dalam tangki.

Hal tersebut dilakukan agar kadar air tidak mengalami perubahan secara drastis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun