Suasana makan nasi otot dapat kalian nikmati dengan meminta tikar lalu duduk lesehan di depan kios-kios di sana. Letak warung yang berada di dekat jalan antar provinsi menjadinya tetap ramai meskipun sudah larut malam di Kota yang termasuk cukup kecil ini. Selain itu, aktivitas para sopir truk yang bongkar muat sayuran di Pasar Grogolan menjadikannya terasa seperti masih jam 8 malam. Sebuah kenikmatan lebih karena tidak hanya menikmati masakannya khasnya tetapi juga keramain dari Kota Pekalongan.
Selama bulan Ramadhan ini penjualan dari warung nasi otot ini justru semakin ramai. Hal ini karena memang warung makan ini memiliki jam orperasional malam hari sampai dini hari. Selain itu khusus Bulan Ramadhan warung ini buka sampai subuh. Maka dari itu, masyarakat khususnya daerah Kota Pekalongan menjadikan warung nasi otot ini salah pilihan untuk menu sahur. Selain itu, masakan yang sudah jadi membuat pembeli tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkannya. Jadi, sahur mepet pun masih aman buat kalian yang sering sahur hampir imsak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H