Mohon tunggu...
Hervin Fahri
Hervin Fahri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Sedang belajar untuk membuat tulisan yang bermanfaat. Jika terdapat kritik atau saran tentang tulisan saya silahkan disampaikan pada kolom komentar. Anda bisa memberi rating pada tulisan saya jika Anda menyukainya. Enjoy the content :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nasi Otot, Si Kenyal Nikmat dari Pekalongan

23 April 2021   22:38 Diperbarui: 23 April 2021   23:33 2138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pekalongan merupakan daerah di Jawa Tengah yang berada di wilayah Pantura (Pantai Utara). Kota ini tidak hanya terkenal karena batiknya saja tetapi juga kulinernya. Selain megono dan tauto ternyata masih ada lagi masakan khas dari kota ini lho.

Tepatnya di daerah Landungsari Kota Pekalongan terdapat menu masakan yang unik bernama sego otot atau dalam bahasa Indonesia berarti nasi otot. 

Menu ini sebenarnya hampir mirip dengan nasi rames atau nasi camput karena terdapat berbagai varian masakan dalam satu sajian piring. Namun, ada satu masakan ikoniknya yang berbahan dasar otot sehingga menu tersebut dinamakan nasi otot.

Istilah otot bukanlah daging tetapi merupakan bahan yang biasanya berasal dari hewan sapi atau kerbau yang bertektur kenyal seperti jeli ketika matang. Otot ini dimasak dengan menggunakan bumbu rendang berwarna merah yang penuh rempah. 

Namun, meskipun menggunakan bumbu rendang masakan ini masih memiliki kuah yang cukup banyak layaknya opor. Dengan teksturnya yang lembut di mulut serta kuah santan penuh rempah sangat cocok dinikmati dengan sepiring nasi panas.

Warung makan ini terletak di jalan HOS Cokroaminoto di kawasan komplek lama Pasar Grogolan. Jika merasa sulit untuk menemukannya kalian bisa berhenti di lampu merah Grogolan daerah pantura dan tepat di seletan lampu merah kalian bisa menemukan warung tenda yang bernama 'Warung Makan Grogolan'.

Warung makan sego otot ini buka dari jam 9 malam hingga jam 3 pagi menjelang subuh lho. Jadi buat  kalian yang sedang di Pekalongan dan lapar tengah malem bukan jadi masalah ya. Tapi buat kalian yang ga pengen kehabisan lebih baik datang sebelum jam 12 ya. Pemilik sekaligus penjaga warung bernama Widianto atau yang sering disapa mas wiwit sudah berjualan lebih dari 15 tahun bersama keluarganya. Sudah cukup lama ya.

dokpri
dokpri
Meskipun sudah banyak warung-warung serupa tapi pelanggan dari warung makan grogolan ini tidak pernah sepi. Kuliner legend ini sudah memiliki banyak pelanggan selain karena sudah berdiri cukup lama, lokasinya yang berada di dekat jalan Pantura juga membuatnya mudah untuk dituju. Pelanggan dari warung mas wiwit ini tidak hanya dari dalam kota saja lho. Banyak orang dari luar kota yang sengaja singgah atau hanya sekedar mampir setelah menempuh panjangnya jalan pantura. Mulai dari supir truk, travel, rombongan keluarga dan sebagainya semua ada.

"saya sering mampir ke warung ini kalo sedang dalam urusan ke Cirebon. Mulai menikmati menu ini sejak jaman SMA karena memang dulu pernah tinggal di Pekalongan" Ucap seorang pelanggan yang tinggal di Semarang.

Seporsi menu ini dibandrol mulai dari harga 17 ribu tergantung menu apa saja yang kalian pilih. Selain itu, menu nasi otot ini juga biasanya disandingkan dengan megono lho. Sekedar informasi buat kalian bahwa megono ini juga masakan khas dari daerah Pekalongan lho. Megono terbuat dari nangka muda yang dipotong cincang lalu diberi bumbu dan biasanya diberi bunga kecombrang yang membuat aroma serta rasanya makin sedap pokoknya. Jadi, buat kalian yang pengen ngrasain kedua masakan khas Pekalongan dalam satu piring warung inilah tempatnya. Sekali makan dua menu nikmat tersantap dengan sedap.

dokpri
dokpri
Disini kalian tidak cuma bisa menikmati kedua menu tersebut masih banyak masakan lain seperti; ayam, cingur (hidung sapi), telor, pete, cumi, sambal goreng kentang, opor, towel atau kikil dan masih banyak lagi. Jadi kalian bisa memilih menu apa yang ingin kalian sandingkan dengan masakan otot ini. Sebagai saran menu ini sangat cocok dinikmati bersama gorengan panas serta sambal goreng terasi. Dijamin gabakal nyesel deh pokoknya.

Suasana makan nasi otot dapat kalian nikmati dengan meminta tikar lalu duduk lesehan di depan kios-kios di sana. Letak warung yang berada di dekat jalan antar provinsi menjadinya tetap ramai meskipun sudah larut malam di Kota yang termasuk cukup kecil ini. Selain itu, aktivitas para sopir truk yang bongkar muat sayuran di Pasar Grogolan menjadikannya terasa seperti masih jam 8 malam. Sebuah kenikmatan lebih karena tidak hanya menikmati masakannya khasnya tetapi juga keramain dari Kota Pekalongan.

Selama bulan Ramadhan ini penjualan dari warung nasi otot ini justru semakin ramai. Hal ini karena memang warung makan ini memiliki jam orperasional malam hari sampai dini hari. Selain itu khusus Bulan Ramadhan warung ini buka sampai subuh. Maka dari itu, masyarakat khususnya daerah Kota Pekalongan menjadikan warung nasi otot ini salah pilihan untuk menu sahur. Selain itu, masakan yang sudah jadi membuat pembeli tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkannya. Jadi, sahur mepet pun masih aman buat kalian yang sering sahur hampir imsak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun