Mohon tunggu...
hervani maja
hervani maja Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa pendidikan anak usia dini

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rintik Ketenangan dan Kenangan

13 Juni 2024   21:26 Diperbarui: 13 Juni 2024   23:02 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kata larangan bagaikan perintah kala itu. Betapa bahagianya menikmati setiap tetes air yang membasahi tubuh mungil ini. Kini, semua telah tumbuh dewasa dan mengejar impian masing-masing.

"Apakah bisa semua terulang kembali?"  Gumamku pilu.

Tanpa terasa, pipi ku basah. Bukan, bukan karena percikan air hujan melainkan air mata ku yang bergenang menetes melewati pipi. Rasa rindu yang dalam akan kenangan dimasa kecil. Namun, aku tahu bahwa mereka semua sedang mengejar impian mereka masing-masing begitupun denganku. 

Hari semakin larut, aku bersyukur masih dapat menghirup udara segar sisa hujan yang turun membasahi bumi. Kudesahkan nafas panjang, berharap esok hari penuh kebahagiaan dan ketenangan akan kembali menghampiri setelah hujan ketenangan sore ini berlalu. 

Matahari tidak menampakkan cahayanya setelah awan tiba menjadi penguasa langit. Terimakasih untuk hujan sore ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun