Kata larangan bagaikan perintah kala itu. Betapa bahagianya menikmati setiap tetes air yang membasahi tubuh mungil ini. Kini, semua telah tumbuh dewasa dan mengejar impian masing-masing.
"Apakah bisa semua terulang kembali?"Â Gumamku pilu.
Tanpa terasa, pipi ku basah. Bukan, bukan karena percikan air hujan melainkan air mata ku yang bergenang menetes melewati pipi. Rasa rindu yang dalam akan kenangan dimasa kecil. Namun, aku tahu bahwa mereka semua sedang mengejar impian mereka masing-masing begitupun denganku.Â
Hari semakin larut, aku bersyukur masih dapat menghirup udara segar sisa hujan yang turun membasahi bumi. Kudesahkan nafas panjang, berharap esok hari penuh kebahagiaan dan ketenangan akan kembali menghampiri setelah hujan ketenangan sore ini berlalu.Â
Matahari tidak menampakkan cahayanya setelah awan tiba menjadi penguasa langit. Terimakasih untuk hujan sore ini.