Mohon tunggu...
Heru Yulian
Heru Yulian Mohon Tunggu... Penulis - Sang Homichlophile

Seorang bebas, berpikir untuk berkarya, bernafaskan literasi, bermandikan kabut pengetahuan. Hitam abu-abu mungkin telah cukup menggambarkan diri. Sekarang atau tidak, kita hidup untuk untuk waktu ini.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

"Gilkey Si Pencuri Buku", Jelajah Dunia Buku Antik yang Menggetarkan Nafsu Bibliomania

3 Juni 2019   18:28 Diperbarui: 9 Juni 2019   04:34 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gilkey yang merupakan pemeran utama dalam buku ini bukanlah seorang tokoh fiksi melainkan seorang yang eksis berusia sekitar 37 tahun (Ketika buku ini ditulis) berkebangsaan Amerika dengan tinggi badan sekitar 175 cm. Ia banyak terlibat dalam berbagai kasus pencurian buku.

Buku yang ia curi bukanlah buku yang biasa kita baca atau buku yang terjangkau harganya meliankan buku-buku yang ada di 100 besar modern library atau setidaknya buku yang memiliki usia yang sudah tua.Dia sangat mencintai buku. 

Kamu mungkin tidak bisa membayangkan bahwa buku-buku yang berada di list tersebut merupakan buku-buku termahal dan terlangka di dunia. Bahkan edisi pertama The Ginger Man karya Donleavy, J.P. yang menduduki peringkat 99 modern library saja dihargai tak kurang dari 2800 dollar. Namun harga dari sebuah buku bukanlah motif utama dari Gilkey,

Kecintaannya pada buku lebih kepada nilai sejarah yang terdapat dalam buku tersebut. Melihat buku sebagai buah pemikiran manusia yang telah melewati berbagai zaman untuk tetap bertahan. Bukan hanya rasa cinta kepada buku yang membuat ia melakukan aksi pencuriaanya, kekaguman orang terhadap semua koleksinya di masa yang akan datang membuat ia semakin bersemangat dalam mengoleksi buku-buku langka.

Kekaguman Gilkey Kepada Sebuah Buku (dokpri)
Kekaguman Gilkey Kepada Sebuah Buku (dokpri)

Mungkin ini juga yang membuat banyak Bibliophile (sebutan untuk mereka yang mencintai buku) tertarik dan tidak ragu untuk merogoh kocek yang dalam demi sebuah buku. Lain halnya dengan Gilkey, jika mereka perlu mengeluarkan uang untuk sebuah buku sedangkan Gilkey tidaklah demikian, Ia memilih untuk mencuri buku tersebut. Yang menarik adalah bagaimana cara ia mencuri semua buku yang dia inginkan.

Gilkey mencuri buku tersebut dengan bermodalkan sejumlah nomor rekening asing. Nomor rekening ini ia dapatkan selagi ia bekerja di Saks Fift Avenue di New York. Ia yang bertugas sebagai Pelayan diam-diam mencatat semua nomor rekening pelanggan yang nantinya akan ia gunakan dalam aksi pencuriannya. 

Operasi yang ia lakukan sangat sederhana, ia menelpon sebuah toko buku langka, menanyakan apakah buku yang ia inginkan tersedia lalu mengatakan berniat untuk membelinya, Tentu ia tidak membelinya dengan uangnya sendiri tetapi ia mencantumkan nomor rekening yang ia dapat di tempat kerjanya.

Setelah buku siap dikemas Gilkey biasa mengirim orang untuk mengambil buku tersebut agar tidak ketahuan, tagihan buku tersebut akan masuk ke rekening yang ia berikan. Beruntungnya ia karena pada saat itu semua transasksi akan dilaporkan di akhir bulan sehingga aksi pencuriannya sulit untuk dilacak.

Walaupun begitu, lambat laun modusnya mulai tercium oleh Ken Sanders yang merupakan seorang ketua keamanan organisasi buku langka sedunia. Layaknya seorang detektif, Ken Sanders mulai menyelidiki kasus pencurian buku tersebut. Ia membuat semacam jaringan email yang mencakup semua pedangan buku langka di amerika dan hasilnya menabjukan. Sangat banyak laporan kehilangan buku yang ia terima, hal ini memperkuat tekadnya untuk menangkap sang pencuri ulung tersebut.

Gilkey tidaklah selamanya tidak terdeteksi, ia sering dimasukkan kedalam penjara atas tuduhan penipuan nomor kartu kredit. Baginya, tidak bisa menikmati buku yang terlalu mahal untuk dijangkau adalah suatu bentuk ketidakadilan. Entah apa yang membuat ia berpikir seperti itu namun selama ia berada di penjara ia selalu memikirkan strategi balas dendam terbaik atas dasar pemikirannya tadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun