Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik
Kesesatan berpikirmu membuat dirimu selalu merasa benar dan di matamu semua orang sesat
Hati nuranimu yang mati membuatmu merasa gembira melihat sesamamu terkapar berlimbah darah
Kemarahan di jiwamu membuatmu selalu terbakar dengan kekerasan yang penuh agresifitas
Kebencian di dadamu membuatmu ingin menyakiti siapapun yang ada di sekitarmu
Engkau senantiasa menebarkan ujaran kebencian dan teror dimana-mana
Apakah engkau tidak pernah lelah dengan kejahatanmu?
Apakah engkau tidak lelah dengan kemarahan dan kebencianmu?
Sesungguhnya engkau adalah orang yang lemah, yang kalah dengan dirimu sendiri
Apakah aku harus mengikuti irama yang engkau mainkan?
Apakah aku harus berlomba denganmu untuk menunjukkan bahwa aku bisa lebih marah darimu?
Apakah aku harus membalas kebencianmu dengan ujaran kebencian yang lebih jahat darimu?
Apakah aku harus melakukan tindakan yang lebih agresif darimu hanya untuk menunjukkan,Â
bahwa aku juga bisa membuat banyak orang ketakutan?
Tidak! Alangkah bodohnya jika aku menjadi orang yang sama denganmu
Aku tidak mau kalah dengan kemarahanmu dan kemarahan yang membakar jiwaku
Aku tidak mau kalah dengan kebencianmu dan kebencian yang menggerogoti nuraniku
Aku tidak mau kalah dengan ketakutan yang ingin engkau ciptakan dan yang menyusup di relung hatiku
Karena aku tahu siapa diriku, siapa Penciptaku, siapa sesamaku
Aku adalah gambar Allah yang memancarkan kemuliaan-Nya
Bukan untuk membenci tetapi untuk mengasihi
Bukan untuk melukai tetapi untuk menyembuhkan
Aku tidak mau kalah dengan mengikuti jejakmu sebagai pecundang
Dan aku memilih untuk melangkah sebagai seorang pemenang yang memiliki hati yang luas dan ikhlasÂ
untuk mengampuni dan mengasihi sesamaku manusia, bahkan kepada orang yang membenci diriku seperti dirimu.
Aku ingin menjadi manusia bebas yang tidak terpenjara dalam kemarahan dan kebencian seperti dirimu.
 Ya, aku ingin bebas dan bahagia dengan menebarkan senyum dan kasih sayang kepada setiap orang, termasuk kepadamu
Karena cinta kasih akan selalu menang...
pondok merpati, 17 mei 2018
heru tri budi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H