Kapal atau mobil bisa dikendalikan arah lajunya karena kemudi kecil yang dimilikinya. Di tangan nahkoda atau sopir yang berpengalaman dan bertanggung jawab maka kapal atau mobil bisa melaju di jalur yang tepat, tetapi di tangan orang yang tidak mampu mengendalikannya kapal atau mobil tersebut akan melaju tanpa arah yang jelas dan akan menabrak apapun yang di dekatnya.
Kapal kehidupan kita akan melaju dengan arah yang benar sangat ditentukan dengan kebiasaan kita berbicara. Bahkan kesempurnaan hidup kita terlihat bagaimana kita berkata-kata.
Kata-kata itu seperti tali kekang kuda
Kuda yang kuat dan tangkas, apalagi yang masih liar, bisa dikendalikan oleh seorang penunggang kuda 'hanya' dengan memegang atau memainkan tali kekang kecil di tangannya. Hati manusia itu cenderung liar, jika tidak dikendalikan maka hidup kita akan diseret dengan berbagai masalah yang menyulitkan hidup kita sendiri.
Orang yang hatinya dipenuhi kejahatan, tipu muslihat dan kecemburuan dari mulutnya akan keluar kata-kata yang jahat, dusta dan ujaran kebencian. Meskipun ada berbagai upaya dari berbagai kalangan untuk mengkampanyekan gerakan anti hoaks, tetapi sepertinya tidak mempan menyentuh hati nurani penyebar hoaks untuk menghentikan ujaran kebencian/kebohongan.
Memang mencari orang bijaksana itu sangat sulit, oleh sebab itu jangan mencari kemana-mana, carilah ke dalam diri kita sendiri, di dalam batin kita sendiri. Mulailah dari diri sendiri dan biarlah kata-katamu menyebar memberikan inspirasi, motivasi dan semangat bagi banyak orang.
Mari stop hoaks dan berkatalah yang membangun hidup orang lain.
Salam Sukses dan bahagia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H