Sebaliknya, kalau setiap hari kita mendengar kata-kata yang memotivasi, optimis dan penuh iman maka kita akan menjadi orang yang positif dan memiliki mental pemenang.
Dengan apa kita bisa menggambarkan kekuatan kata-kata itu?
Kata-kata itu seperti pedang
Di tangan orang yang benar bisa dipakai untuk sesuatu yang positif, misalnya untuk olah raga atau senjata dalam peperangan. Tetapi di tangan orang yang berhati busuk atau jahat pedang dipakai untuk berbuat kejahatan atau kriminal. Hati-hati, jika tidak bijaksana menggunakan kata-kata, maka kita akan bisa menyakiti hati orang lain yang mendengarnya dan membuat orang lain memusuhi atau membenci kita.
Kata-kata itu seperti anak panah
Di tangan seorang atlit panah, anak panah akan dipakai secara benar untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, tetapi di tangan orang yang tidak bertanggung jawab bisa dipakai untuk melukai orang atau melakukan kejahatan lainnya. Kata-kata yang sudah kita lepaskan ketika melukai hati orang sebenarnya tidak bisa kita tarik kembali.
Mungkin kita sudah 'menarik kata-kata' yang kita sadari salah dan meminta maaf, tetapi orang yang sudah terluka dengan kata-kata kita di hatinya tetap meninggalkan luka. Walaupun orang itu sudah memaafkan kita tetapi luka di hatinya butuh waktu untuk sungguh-sungguh pulih seperti sediakala.
Kata-kata itu seperti api
Ada juga yang menggambarkan kata-kata itu seperti api yang bisa membakar perkampungan padat atau hutan dalam waktu yang cepat, tetapi kalau dipakai secara benar akan bermanfaat untuk memasak, membuat api unggun atau obor.
Langkah bijaksana adalah memilih dan mengelola setiap kata yang kita ucapkan agar bisa memberi kehangatan bagi yang hatinya dingin, menerangi yang sedang dalam kegelapan dan menjadi 'pelita' yang menerangi jalan yang harus dilalui. Kata-kata kita bisa menjadi inspirasi, motivasi dan solusi yang akan mengubah hidup banyak orang.
Kata-kata itu seperti kemudi