Sharing atau berbagi cerita menjadi salah satu cara yang efektif untuk melepaskan rasa sakit yang ada. Sahabat yang memiliki kedewasaan karakter, konselor atau pembimbing rohani adalah orang-orang yang tepat untuk mendengar luapan sakit hati kita dan itu sangat melegakan. Apalagi kata-kata penguatan dan dukungan doa mereka akan sangat menolong bagi proses kesembuhan kita dari sakit hati.
Jadikan hari-hari kita penuh makna
Orang yang sedang sakit hati biasanya menjadi kehilangan semangat untuk menjalani hari-harinya atau sebaliknya sangat agresif dalam segala sesuatu. Kedua mekanisme ini sangat buruk bagi kesehatan jiwa. Sebaiknya kita mulai mencari kesibukan yang bisa membuat kita lebih rileks seperti jalan pagi, bersepeda, melukis, menyanyi, menyiram tanaman atau melakukan hal-hal yang berguna bagi orang lain seperti ikut kegiatan sosial dan keagamaan.
Mitos mengatakan, bahwa waktu bisa menyembuhkan luka-luka kita. Itu tidak betul, luka harus disembuhkan bukan dilupakan atau diabaikan. Kesembuhan dimulai dengan keputusan kita untuk sembuh, dan waktu kita butuhkan untuk proses pemulihan hati kita. Memang tidak mudah untuk melakukannya, tetapi ketika kita bertindak dalam langkah-langkah yang menyalurkan rahmat Tuhan ini, maka perasaan-perasaan negatif yang ada di jiwa kita secara bertahap akan segera menghilang digantikan perasaan positif. Di sinilah proses pemulihan itu terjadi dan jiwa kita akan mengalami damai sejahtera.
Salam Sukses dan Bahagia!
Heru Tri Budi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H