Mohon tunggu...
Heru Tri Budi
Heru Tri Budi Mohon Tunggu... Pemuka Agama - pemerhati kesehatan jiwa dan keluarga

Teman sharing keluarga dalam obrolan seputar kesehatan emosional, spiritual, relasional dalam keluarga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ibu, Hatimu Seluas Samudra

22 Desember 2017   11:41 Diperbarui: 22 Desember 2017   13:55 1764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://hellosehat.com

Ketika di pengadilan, Ady Guzman mengagetkan hakim dan masyarakat karena ia tidak hanya mengampuni Jordyn Howe tapi juga meminta kepada hakim agar Jordyn mendapat hukuman yang lebih ringan. Ady Guzman, berkata, bahwa anaknya, Lourdes menginginkan hal tersebut. Akhirnya Jordyn Howe mendapat keringanan hukuman, dan hanya menjalani hukumannya selama setahun di pusat penahanan remaja.  Ady Guzman kemudian sering mengajak Jordyn ke sekolah-sekolah untuk memperingatkan para remaja akan bahaya menggunakan senjata api.

  • IBU MARY JOHNSON

Ibu Mary Johnson kehilangan anak laki-lakinya yang berusia 20 tahun pada bulan Februari 1993 setelah seorang remaja bernama Oshea Israel terlibat dalam sebuah perkelahian bersama anaknya dalam sebuah pesta, dan menembaknya. Anak ibu Mary yang bernama Laramiun Byrd ini ditembak di kepala oleh Oshea yang waktu itu masih berumur 16 tahun.

Ibu Mary mengatakan, bahwa dia semula ingin menuntut keadilan dan melihat Oshea dipenjara untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, tetapi kemudian ia berkata, "Anak saya sudah pergi. Saya marah dan membenci anak ini, membenci ibunya,  itu seperti tsunami. Saya shock. Tak percaya. Benci. Marah. Aku ingin dia dikurung seperti binatang." Oshea Israel yang juga terlibat dengan narkoba dan geng kemudian diadili sebagai orang dewasa dan dijatuhi hukuman 25  setengah tahun. Ia menjalani hukuman selama17 tahun sebelum dibebaskan.

Ketika Mary kemudian mengunjungi Oshea dalam penjara ia berkata, "Aku mulai merasakan langkah yang tepat," ungkapnya. "Mampu menggerakkan langkahku, dan aku baru saja mampu menggerakkan tubuhku. Ketika aku merasakan itu hilang, aku langsung tahu, bahwa semua kemarahan dan kebencian dan permusuhan di hatiku kepadamu selama dua belas tahun telah berakhir. Sungguh aku telah memaafkanmu dengan sungguh."

Sekarang ia tinggal kembali di lingkungan di mana ia dibesarkan -- bertetangga dengan ibu dari pemuda yang ia bunuh. Bahkan Mary menganggap Oshea sebagai anaknya sendiri. 

Apa pendapat Oshea tentang pengampunan yang diberikan ibu Mary? "Saya mengagumi Ibu karena ibu berani menawarkan pengampunan, dan menjadi berani mengambil tindakan tersebut, itu memotivasi saya agar memastikan bahwa saya dalam jalan yang lurus," jawab Oshea.

Mary Johnson akhirnya memutuskan untuk mendirikan  sebuah kelompok pendukung  yang memberikan dukungan untuk ibu-ibu yang anak-anaknya menjadi korban kekerasan. Ia mengunjungi penjara-penjara dan gereja-gereja untuk berbicara tentang pengampunan dan rekonsiliasi. Nyonya Johnson sering bergabung dengan dia dan mereka menceritakan kisah mereka bersama-sama.

Dia berkata: "Tidak mau mengampuni itu  seperti kanker. Ini akan memakan Anda dari dalam ke luar." "Ini bukan tentang orang lain, saya mengampuni dia tidak mengurangi apa yang dia lakukan. Ya, dia membunuh anak saya - tetapi pengampunan adalah untuk saya. '

Bagi Oshea Israel pengampunan Mary Johnson membawa  suatu perubahan sekaligus tantangan dalam hidupnya. "Saya belum benar-benar memaafkan diriku sendiri lagi, saya  belajar untuk memaafkan diriku sendiri. Dan saya masih terus mencoba untuk memaafkan diri saya sendiri," katanya. Dia kemudian bekerja di pabrik daur ulang di siang hari dan pergi kuliah di malam hari. Dia dia bertekad untuk membalas kemurahan hati ibu Mary dengan memberi kontribusi kepada masyarakat.

Empat kisah di atas hanyalah contoh kecil dimana seorang ibu dengan keluasan hatinya bisa memadamkan kemarahan  dan kesedihan hatinya serta memilih untuk meninggalkan beban masa lalu yang menyakitkan dan menjalani hidupnya untuk sesuatu yang lebih positif bagi masa depan yang lebih baik. Tak terhitung banyaknya kita berbuat kesalahan kepadanya, membuat sedih dan menyakiti hatinya, tetapi selalu ada maaf yang diberikan kepada kita. Kasihnya tidak pernah habis untuk semua anak-anaknya.

Maka, tidak ada salahnya jika hari ini kita memberikan waktu sejenak untuk merenungkan semua kebaikan ibu yang sudah membesarkan kita dan menaikan syukur kita kepada Tuhan atas kehadirannya dalam hidup kita. Terimakasih ibu, kehadiranmu membuatku sangat berarti. (hatebe/22/12/2017)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun