Mohon tunggu...
Heru Sudrajat
Heru Sudrajat Mohon Tunggu... Wiraswasta - pernah menjadi PNS di Disnaker Propinsi Jambi dan pernah bekerja di Harian Sriwijaya Pos Palembang

Pernah bekerja diharian Sriwijaya Pos Palembang sebagai wartawan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wajah Pasrah

14 Desember 2017   15:56 Diperbarui: 14 Desember 2017   16:02 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wajah-wajah pasrah setengah tengadah.

Berjajar mencari berkah.

Berharap uluran tangan membagi uang.

Tak peduli panas terik matahari.

Membiarkan anak-anak menengadahkan tangan.

Sambil menangis berbelepotan debu siang itu.

Suara berisik tak mampu memecah sepi.

Pada hati yang berdiam diri.

Lalau tim penertiban pemerintah.

Datang mengusir dengan teriakan.

Lalu lalang tunggang langgang.

Orang peminta-peminta berhamburan.

Menyelamatkan nasib yang pupus.

Diterjang kehidupan yang tak pernah mapan.

Dihalau kebijakan tanpa beri pekerjaan.

 

Ini cermin retak negeri ini.

Terpantul seribu wajah duka.

Dalam bingkai kesengsaraan.

Ditanah tumpah darah penuh nafas susah.

Tersengal dalam angan-angan.

Lagu kebangsaan yang syairnya sedikit terlupakan.

Sedikit samar terhapus harapan

Kita lupa mengeja satu-satu arti kehidupan.

Dialam kemerdekaan.

Hanya doa yang selalu terucapkan.

Dalam kegiatan kenegaraan.

Sungailiat, desember 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun