Meski jarum jam berputar cepat.
Dan jarum pendek berhenti diangka enam.
Namun kampungku masih gelap.
Tak ada lagi kokok ayam jantanÂ
Memanggil matahari.
Semua orang keluar berjaket tebal.
Menggigil mulutnya berasap.
Berpayung warna warni.
Basah diguyur hujan yang tak mau berhenti.
Anak-anak lebih suka berpayung daun pisang.
Berderet melangkah menuju sekolah.
Dengan bekal senyum kepahitan.
Berkalung sepatu memburu ilmu.
Jarum jam pendek sudah berpindah angka delapan.
Kampungku masih gelap dikepung mendung.
Disapu hujan yang tak mau kompromi
Semua orang keluhkan jemuran tak kering.
Panen padi menunggu matahari.
Wajah-wajah susah mengusap kehidupan.
Yang selalu menjepit pada sunyinya hati.
Menunggu hilangnya pagi.
Namun matahari tetap berdiam diri.
Dan pagi tetap tak mau pergi.
Sungailiat, awal desember 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H