Ada luka dimakam taman pahlawan.
deretan batu nisan berkibar merah putih di makam pahlawan.
dihiasi topi baja dan ada yang  tertulis pahlawan tak dikenal.
dibawah pohon kemboja itu mereka istirahat panjang.
tanpa berfikir tentang harta kekayaan, apalagi jabatan.
semua yang dimiliki sudah ditumpahkan ke tanah persada.
hingga tetes darah akhir dalam hembusan nafas penghabisan.
teriakan merdeka itu satu-satunya kekayaan abadi yang dimiliki.
Ada luka dimakam taman pahlawan.
ketika orang datang ramai-ramai  meletakan karangan bunga.
lalu menaburkan warna warni bunga diatas pusara.
dengan segala upacara kebesaran serta alunan terompet memilukan.
heninglah rumah abadi para pahlawan.
namun bukan itu, hanya arti kemerdekaan yang diinginkan.
merdeka untuk semua dan bukan untuk sekolompok orang.
apalagi untuk kepentingan diri sendiri.
mereka para pahlawan itu memang tidak bisa berkata kata.
diam dalam tidur panjang membangun mimpi kejayaan negeri ini.
setelah jiwa raga dikorbankan untuk tanah pertiwi.
mereka menangis ketika negeri ini dicaci maki  orang lain.
bahkan lebih sakit,  ketika  tanah yang mereka bela mati-matian diperjual belikan.
Sungguh para pahlawan kecewa melihat tanah persada menjadi porak poranda.
anak cucu penerus bangsa bentrok berebut kekuasaan.
mereka para pahlawan hanya ingin warisan yang mereka perjuangkan.
dijaga untuk kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.
melihat anak cucu bergandengan tangan mesra bersama  menyambut masa depan.
tanpa ada luka.
sungaiiiat, 10 nopember 2017
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI