Melihat keberhasilan Kopi Puntang menjadi jawara di urutan pertama dan menjadi Kopi termahal yang di lelang saat acara Specialty Coffee Assosiation of America (SCAA) Expo pada tahun 2016 yang di selenggarakan di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat rasanya cukup merasa bangga. Â
Bagaimana tidak Kopi kebanggaan jawa barat tersebut menjadi Kopi berpredikat Kopi dengan hasil cupping yang mengagumkan dengan nilai uji 86,25 mengalahkan pesaing nya berbagai Kopi single origin dari berbagai negara. Â
Di tangan dingin Ayi Sutedja Kopi Puntang di rawat dan dikembangkan di kawasan gunung Puntang dengan sebuah rumah kaca berbahan plastik tebal di Kampung Kolelaga, Desa Pasirmulya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Â Ayi Sutedja merawat dan mengembangkan varietas arabika Puntang dengan gigih dan tekun hingga akhirnya menjadi yang terbaik di dunia.
Sekali lagi Kopi indonesia menduduki Kopi terbaik di dunia setelah Kopi Puntang di urutan pertama dan Kopi Mekarwangi di urutan ke dua dari sekitar 17 Kopi single origin yang bersaing dalam event tersebut. Dalam beberapa tahun ia mengembangkan bibit Kopi arabika yang di beri nama Frinsa yang berasal dari enam pohon Kopi yang di duga antara jenis sigararutang dan jenis Kopi lainnya yang tumbuh secara liar di kawasan mekarwangi. Â
Wildan mempelajari semua tentang penanaman Kopi dari dasar, awalnya ia mengunjungi berbagai daerah penghasil Kopi seperti sun jenis bibit Kopyol yang dapat hidup di kawasan kanopi pohon rindang. Cara tersebut menjadi cara terbaik untuk menanam bibit Kopi tanpa menebang pohon tinggi yang sebelumnya ada di kawasan tersebut. Â
Semua pengetahuan yang ia tahu akhirnya ia terapkan di kebun miliknya di daerah Mekarwangi dan Weninggalih, di Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat. Â Dan atas kegigihanya tersebut Kopi Mekarwangi menjadi Runner up setelah Kopi Puntang milik Ayi Sutedja.
Dengan Body yang medium rasanya sangat cocok untuk penikmat Kopi yang menyukai Kopi yang tidak terlalu berat namun juga tidak terlalu light. Â Faktor rasa-rasa Kopi Mekarwangi di tunjang dengan keadaan geografis dari daerah Mekarwangi itu sendiri di mana Kopi di tanam berdampingan dengan pohon-pohon buah disekitar kebun.
Seperti biasa, Kopi single origin lebih di rekomendasikan di seduh menggunakan alat seduh manual, begitu pun Kopi Mekarwangi ini agar karakter dari Kopi ini dapat ter bangun secara sempurna.
Meski Kopi tersebut sudah mendunia dan memiliki predikat Kopi premium, namun rasanya kita jangan terlalu khawatir akan ketersediaan Kopi tersebut di indonesia, karena kita dapat menjumpai Kopi ini di sajikan di kedai Kopi favorit kita di kota-kota di indonesia.Â
Atas kerja keras Ayi Sutedja dan Wildan Mustofa dalam mengembangkan Kopi-Kopi Jawa Barat tersebut membuat nilai ekonomis dari Kopi ini menjadi meningkat. Masyarakat di sekitar kebun ini sempat pesimis dengan menanam Kopi karena harga yang di tawarkan cukup rendah hanya Rp 2.500 per kilo gram nya, namun dengan di akuinya kualitas dari kedua Kopi tersebut menjadi hal positif yang di rasa kan oleh masyarakat sekitar.
Selain itu dulu Kopi Jawa Barat sempat menurun karena berbagai faktor diantaranya edukasi yang kurang terhadap masyarakat dan juga nilai jual Kopi yang rendah, padahal saat masa dulu Kopi Jawa Barat ini sempat sangat sukses. Â Kopi di Jawa Barat mulai di tanam sejak 1699 hasil penjualanya ke eropa.
Saking tenarnya, Kopi Jawa Barat pernah di kenal di Eropa dengan nama A Cup of Java (secangkir Kopi dari jawa) namun pada pertengahan 1800 an Kopi Jawa Barat banyak mati akibat serangan hama karat daun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H